Ini Alasan Konsumen Menjajal BBM Baru Pertamax Green 95

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) baru saja meluncurkan BBM jenis baru bernama Pertamax Green 95 (RON 95). BBM buat mesin bensin ini dijual Rp 13.500 per liter.

Secara harga, Pertamax Green 95 lebih mahal dibandingkan Pertamax (RON 92) yang dijual Rp 12.400 per liter.

Sementara bila dibandingkan Pertamax Turbo (RON 98) yang dibanderol Rp 14.000 per liter, BBM baru ini jelas lebih murah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa (25/7/2023), ketersediaan Pertamax Green 95 belum merata.

Tercatat, baru ada 5 SPBU di Jakarta yang menyediakan Pertamax Green 95. Antara lain SPBU MT Haryono, SPBU Fatmawati 1, SPBU Fatmawati 2, SPBU Lenteng Agung, dan SPBU Sultan Iskandar Muda Kebayoran.

Meski begitu, BBM jenis baru ini mulai menarik minat konsumen. Walaupun kendaraan yang mengisi di dispenser Pertamax Green 95 memang belum sebanyak Pertamax, Pertamina Dex, ataupun Pertamax Turbo.

Selama kurang lebih 2 jam berada di SPBU, redaksi Kompas.com hanya mendapati dua unit kendaraan yang mengisi Pertamax Green 95.

Sangat kontras sekali dengan Pertamax pada dispenser yang sama, dalam satu jam bahkan bisa lebih dari 5 kendaraan.

Salah satu konsumen yang menjajal Pertamax Green 95 adalah Yayan (28 tahun). Pengguna Yamaha Mio M3 ini rupanya ingin mengetahui seberapa irit dan bagaimana performa motornya saat menggunakan Pertamax Green 95.

“Kalau misalnya lebih irit dan performa lebih enak kita coba, bakalan pindah dari Pertamax,” ujar Yayan di Jakarta (25/7/2023).

Adapun Pram (25 tahun) seorang pengemudi Honda Brio, mengatakan, dirinya sedang menguji coba Pertamax Green 95.

“Selisih harganya cuma Rp 1.000 dari Pertamax, penasaran rasanya seperti apa,” kata Pram, pada kesempatan yang sama.

Lain halnya dengan Rizal (39 tahun) pengendara Kijang Innova Reborn, yang justru belum tertarik menjajal Pertamax Green 95.

“Memang penasaran, tapi belum mau coba. Apalagi katanya bisa diskon Rp 200 per liter kalau pakai aplikasi. Nanti saja, tunggu rekomendasi orang-orang dulu,” kata dia.