KLATEN, KOMPAS.com - Risiko berkendara pada malam hari adalah minimnya pencahayaan jalan dan silau dari lampu mobil lain, baik dari arah depan dan belakang.
Khusus sorotan lampu dari kendaraan di belakang biasanya akan menggangu, terutama ketika menyalakan high beam atau lampu jauh karena memantul dari kaca spion tengah.
Untuk menghindari silau tersebut, ternyata ada caranya tanpa harus membeli perangkat khusus.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, untuk menghindari silau lampu dari arah belakang pengemudi bisa mengatur posisi dengan tuas yang ada pada bawah kaca spion tengah.
"Titik fokus spion terhadap objek kendaraan lain di belakang dicocokan dengan citra lurus yang simetris dan terlihat dari kaca, maka dari itu bila dari belakang ada sorot lampu akan menyilaukan" ucap Jusri dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/7/2023).
Jusri mengatakan, pengemudi bisa mengatur kaca spion tengah dengan menarik tuas untuk mode malam. Dengan demikain, arah cahaya dari belakang akan dibelokkan atau dibiaskan dan tidak langsung menyilaukan mata.
Proses tersebut sama saja tampilan visual pada spion dipersempit, sehingga yang terlihat adalah sorot lampu setelah tereduksi.
"Kaca spion tak langsung memancarkan cahaya lampu dari mobil belakang. Cahaya sudah tereduksi dan yang terlihat dari dalam kabin tak lagi menyilaukan mata," ucap Jusri.
Menurut Jusri, pengemudi perlu menyesuaikan posisi duduk pengemudi dalam berkendara sehingga ditemukan yang paling nyaman.
Berikutnya, pengemudi bisa mengatur spion tengah dengan cara menggeser ke atas, bawah, kanan ataupun kiri.
Sebisa mungkin pengaturan spion tengah tidak membuat pengemudi banyak menggerakkan kepala, namun visibilitasnya sudah luas bisa memantau area belakang.
Dengan demikian mengemudi menjadi lebih nyaman dan tidak terganggu dengan hal-hal yang tidak diinginkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/25/153100415/belum-banyak-yang-tahu-ini-fungsi-tuas-kecil-pada-spion-tengah