JAKARTA, KOMPAS.com - Guna memfasilitasi pengguna sepeda motor listrik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), tersebar di unit-unit kantor pelaksana.
Biaya yang dibutuhkan untuk pengisian daya juga cukup terjangkau, yakni sekitar Rp 20.000 untuk 2 kilowatt. Daya listrik tersebut sangat cukup untuk mengisi mayoritas baterai motor listrik sampai penuh.
Namun, ternyata ada beberapa kendala yang dijumpai saat mengisi daya motor listrik di SPKLU PLN. Hal ini berkenaan dengan suhu dan cuaca.
Cuaca terik dan suhu panas ternyata bisa sangat mempengaruhi durasi pengisian daya motor listrik, prosesnya akan memakan waktu yang jauh lebih lama.
Contoh situasi tersebut, terjadi dalam acara touring komunitas sepeda motor listrik (KOSMIK), Minggu (23/7/2023). Memasuki rest area SPKLU Jasinga di Jawa Barat, setelah 50 kilometer berkendara, para peserta beristirahat dan melakukan isi daya di titik yang sudah disiapkan.
Ada dua titik SPKLU yang disiapkan, yakni yang tertutup kanopi lebar dan pepohonan, serta yang terbuka tanpa adanya pelindung cuaca.
Selang beberapa saat, ditemukan fakta jika motor listrik di tempat teduh bisa mengisi daya lebih cepat, dibandingkan yang diisi di tempat terbuka. Selisihnya juga cukup besar, yakni sekitar 30 menit sampai 1 jam.
Tidak hanya itu, beberapa unit motor listrik di titik terbuka bahkan sempat tidak bisa dicas. Ternyata ada penjelasan teknis di balik situasi ini.
Edwin, pemilik bengkel servis dan konversi motor listrik Dapur EV menjelaskan, hal itu berkenaan dengan tingginya temperatur eksternal dan internal.
Ada istilah yang dinamakan voltage throttling, di mana proses pengisian daya listrik pada baterai bisa terganggu, jika suhu terlalu tinggi.
“Baterai motor listrik itu bisa panas kalau dicas, sama seperti smartphone. Semakin cepat pengisian dayanya, semakin kuat arusnya, pasti semakin tinggi juga suhunya,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (23/7/2023).
Menurutnya, pengisian daya bisa tertahan jika cuaca terlalu terik dan motor listrik tidak dapat perlindungan. Uniknya, hal ini dianggap sebagai sesuatu yang baik.
“Itu tandanya battery management system (BMS) bekerja. Jadi suhunya kan terlalu panas, pengisian daya diputus dulu. Ini bagus, usia baterai bakal lebih awet,” kata Edwin.
Menyikapi hal ini, pihak PLN mengaku akan menambah fasilitas dan kualitas pelayanan SPKLU di kantor-kantor unit miliknya.
Hal itu sebagaimana diungkapkan disampaikan Susan Khaerany, Account Executive PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3).
“Kejadian itu jadi insight berharga untuk kami (PLN), karena akhirnya bisa tahu, ternyata area teduh juga bisa sangat mempengaruhi kualitas pengisian daya motor listrik,” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Susan mengatakan, PLN akan mencatat laporan-laporan tersebut sebagai data internal, untuk kemudian direalisasikan sebagai modal peningkatan kualitas layanan.
“Pastinya jika menyangkut kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB), kami akan dukung penuh,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/25/081200515/cuaca-terik-jadi-tantangan-saat-mengecas-motor-listrik-di-spklu-pln