KLATEN, KOMPAS.com - Belajar mengemudikan mobil memerlukan pendampingan dari tenaga ahli. Selain agar lebih aman, instruktur juga akan mengoreksi kesalahan-kesalahan pengoperasian dalam mengemudi.
Seperti yang diketahui, banyak kebiasaan pengemudi sebenarnya keliru sehingga dapat menyebabkan kecelakaan bahkan merusak komponen mobil.
Maka dari itu, kebiasaan mengemudi yang benar perlu ditanamkan sejak awal agar pengemudi terbiasa dengan metode benar.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, kesalahan teknik dasar mengemudi, dimulai lantaran kebiasaan yang salah dari tahap belajar.
Sebagian pengemudi pemula berharap bisa lancar mengemudi segera. Hanya saja menurut Jusri, banyak yang sekedar menguasai teknik dasar secara otodidak tanpa adanya instruktur yang menjelaskan dimana letak kesalahan pengemudi itu.
"Karena otodidak, jadi teknik ini sepertinya benar. Tidak tahu sebenarnya dia itu hanya mempelajari setengah-setengah saja bahkan termasuk cara yang salah," ucap Jusri beberapa waktu lalu.
Padahal, saat pengemudi praktik di jalan akan menjumpai tekanan yang berbeda dan dibutuhkan kematangan emosi, ketenangan, dan sigap dalam bertindak. Hal itu akan dikuasai pengemudi jika kebiasaan tersebut tertanam sejak awal.
“Skill berkendara sangat perlu diasah dengan menerapkan metode yang benar sejak awal, itu lah pentingnya ada instruktur yang kompeten dalam mendidik cara berkendara yang benar,” ucap Jusri.
Jadi, belajar mengemudi memang membutuhkan pendampingan dari instruktur yang ahli dalam bidangnya agar tercipta kebiasaan mengemudi yang benar sejak awal.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/21/111200615/belajar-mengemudi-tidak-cukup-dengan-cara-otodidak