JAKARTA, KOMPAS.com - Supaya kualitas dan performanya selalu prima, mobil matik butuh servis khusus bernama kuras oli transmisi atau flushing.
Berdasarkan anjuran pabrik, pengguna mobil matik disarankan melakukan flushing transmisi, setidaknya sekali setiap 100.000 kilometer hingga 200.000 kilometer.
Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang, membagikan rumus 1:5 untuk mempermudah pengguna dalam menentukan waktu pelumasan transmisi.
“Flushing transmisi sekali, setelah ganti oli transmisi 5 kali. Karena hitungan yang dianjurkan, ganti oli transmisi setiap 20.000 kilometer, dan flushing setiap 100.000 kilometer,” ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan manfaat yang didapat lewat flushing, yakni membersihkan kerak-kerak kotoran yang menempel pada komponen girboks. Hal ini sekaligus mencegah terjadinya aus.
“Ada alat khusus buat flushing, namanya ATF Changer. Disiapkan juga drum yang isinya lubricant (pelumas) khusus transmisi, namanya ATF oil" ucap Eko.
Mesin ATF changer digunakan untuk menguras dan membilas bagian dalam transmisi dengan pelumas ATF. Biasanya, proses itu dilakukan 2 kali atau lebih, tergantung dari jenis mobil.
Menyoal harga, mas Eko menjelaskan jika biaya jasa flushing transmisi di Auto2000 sama untuk semua mobil. Variasi biaya terletak pada banyaknya drum pelumas yang digunakan.
"Untuk biaya jasa, semuanya sama untuk segala jenis mobil. Biaya tambahan lainnya itu tergantung jumlah drum yang dipakai," ujarnya.
Sebagai ilustrasi, Eko mencontohkan proses flushing pada Toyota Agya dan Toyota Kijang Innova. Proses flushing pada dua mobil itu serupa dan tidak berbeda.
Perbedaan baru ditemukan pada jumlah drum yang digunakan, di mana Agya membutuhkan 2 drum pelumas, sedangkan Kijang Innova membutuhkan 3 drum pelumas.
Biaya jasa adalah Rp 300.000, sedangkan biaya per-drum pelumas adalah 400.000. Masing-masing drum memiliki kapasitas 4 liter.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/18/091200715/estimasi-biaya-kuras-transmisi-mobil-matik