JAKARTA, KOMPAS.com - Durasi penggantian oli gardan motor ternyata berbeda dengan oli mesin. Ini merupakan anjuran perawatan motor yang mungkin belum diketahui beberapa pengguna.
Saat pengendara servis ganti oli rutin, terkadang prosesnya dilakukan sepaket dengan oli gardan. Ternyata, hal itu tidak wajib.
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 menjelaskan, pengendara tidak wajib mengganti oli gardan sepaket dengan oli mesin saat servis berkala.
Dia mengatakan, usia pemakaian oli gardan jauh lebih panjang dibandingkan oli mesin. Jika oli mesin disarankan ganti setiap 2.000 kilometer, oli gardan baru disarankan ganti setiap 6.000 kilometer.
“Jadi memang enggak wajib ganti oli gardan tiap ganti oli baru, cuma praktik di lapangan selalu sepaket,” ucap dia kepada Kompas.com, belum lama ini.
Berdasarkan perhitungan usia penggunaan masing-masing oli, Anto menyarankan pengguna untuk memakai rumus 1:3 saat servis rutin.
“Artinya oli gardan baru diganti, setelah 3 kali ganti oli mesin. Cuma terkadang konsumen lupa (dengan riwayat servis), dan mereka tidak mau ambil pusing,” ujarnya.
Akan tetapi, ada situasi-situasi tertentu yang mengharuskan pengguna untuk segera melakukan ganti oli gardan. Situasi yang dimaksud yaitu motor baru digunakan menerobos banjir.
Ketika motor menerobos genangan yang cukup dalam, air bisa memasuki kompartemen transmisi dan bercampur dengan oli gardan.
Jika tidak segera ditangani, fungsi transmisi akan menurun dan ada risiko kerak karat muncul.
“Kalau motor habis nerobos banjir, itu kasus khusus. Oli gardan wajib diganti secepatnya supaya transmisi enggak rusak,” ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/16/142100815/rumus-hitungan-ganti-oli-gardan-dengan-oli-mesin