KLATEN, KOMPAS.com - Muncul anggapan di kalangan masyarakat tenaga mesin mobil berhubungan erat dengan kebiasaan pengemudi dalam memacunya. Katanya, mobil yang biasa dipacu kencang maka dapat berlari kencang, tapi jika tidak maka tidak akan mampu.
Lantas, apakah fenomena kebiasaan tersebut berlaku juga pada mesin mobil yang pada dasarnya adalah benda mati?
Ahli memaparkan, tenaga mesin memang bisa kembali bila sesekali dipacu, tetapi tidak berkaitan dengan kebiasaan, melainkan kerak karbon yang ada di dalam ruang bakar.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, tumpukan kerak karbon dan endapan biasanya muncul hasil dari sisa pembakaran. Akibatnya, terjadi knocking atau mesin ngelitik.
"Kerak karbon itu biasanya muncul akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan oktan yang telah direkomendasikan, misal kendaraan yang seharusnya menggunakan oktan 92 sering menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah," ucap Didi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/7/2023)
Didi mengatakan, secara tidak langsung hal itu berpengaruh pada tenaga yang dihasilkan mesin sehingga perlu segera dibersihkan.
Pembersihan kerak karbon bisa dengan gurah mesin atau dengan mengubah pola mengemudi yakni dengan Italian Tune Up. Cara ini bisa dilakukan apabila endapan kerak karbon belum terlalu parah.
"Ada juga cara yang dilakukan oleh orang Italia untuk membersihkan kerak karbon, namanya Italian Tune Up. Jadi mobil dipakai dengan digeber, kalau manual ya sampai sebelum red line itu kemudian ganti gigi," ucap Didi.
Didi mengatakan, saat melakukan akselerasi dan memacu mobil otomatis akan membuat mesin panas. Setelah mesin panas, maka kerak karbon akan mengelupas dan rontok kemudian dikeluarkan melalui knalpot hingga akhirnya ruang bakar mesin menjadi bersih.
Pada saat melakukan cara ini pengemudi harus tetap patuh pada aturan lalu lintas dan menjalankan prinsip safety driving. Sehingga tidak perlu memacu kendaraan terlalu kencang, terpenting adalah tetap fokus menahan putaran mesin di rpm atas, sekitar 4.000 rpm dalam jangka waktu sekitar 60 detik.
Secara perlahan, menambah putaran mesin bila situasi memungkinkan untuk membuat mesin mobil mencapai power maksimal dalam membuang deposit kotoran.
Dengan begitu, kotoran yang menumpuk akan terdorong keluar ke knalpot dan ruang mesin akan kembali prima. Untuk transmisi manual, cukup memposisikan persneling di gigi 2 atau 3 dan pertahankan putaran mesin di 4.000 rpm ke atas.
Jadi, kebiasaan menggeber mobil memang dapat memulihkan tenaga mesin karena secara tidak langsung sudah mencegah terjadinya penumpukan kerak karbon.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/15/090200015/mitos-atau-fakta-memacu-mobil-bisa-kembalikan-tenaga-mesin