Kupas Tuntas Honda Brio RS, dari Desain Hingga Biaya Kepemilikan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) beberapa waktu lalu resmi memberikan penyegaran pada Brio RS. Meskipun ubahannya terbilang minor, tapi bisa membuat tampilannya jadi lebih modern.

Saat ini, Brio ditawarkan dalam lima tipe, yakni Brio Satya S MT, Brio Satya E MT, Brio Satya E CVT, Brio RS MT, dan Brio RS CVT sebagai tipe tertinggi. Mobil ini dibanderol mulai Rp 165,9 juta (OTR Jakarta) hingga Rp 246,4 juta (OTR Jakarta).

Tersedia tujuh pilihan warna, yakni Electric Lime Metallic, Rallye Red, Tafetta White, Meteroid Gray Metallic, Phoenix Orange Pearl Two Tone, dan Stellar Diamond Pearl.

Warna Rallye Red dan Tafetta White khusus untuk tipe Satya. Begitu pula dengan warna Orange Pearl Two Tone dan Stellar Diamond Pearl, khusus untuk tipe RS.

Desain Eksterior
Desain eksteriornya tidak banyak berubah. Bagian yang berubah hanya pada bagian sistem penerangannya, baik depan maupun belakang. Pada bagian depan, bentuk lampunya tidak berubah dari model sebelumnya. Tapi, sudah terintegrasi dengan LED Daytime Running Light (DRL) atau lampu senja.

Lampu utamanya juga sudah mengadopsi teknologi LED. Sementara lampu belakang, bagian samping-sampingnya diberi kesan smoke. Bagian grille lebih lebar dibandingkan model sebelumnya. Selain itu, desainnya juga berubah, dari model honeycomb menjadi model galaksi.

Bagian belakang juga sedikit mengalami perubahan. Khususnya pada bagian bumper belakang, dari model honeycomb menjadi seperti rear diffuser.

Desain Interior
Desain interior tidak ada perubahan yang signifikan. Honda hanya memberikan penyegaran pada beberapa detailnya. Tapi, ubahannya cukup banyak jika diperhatikan.

Bagian dasbor diberi aksen berwarna merah metalik pada lis kisi-kisi AC tengah dan sebelah kanan. Sebelumnya, berwarna oranye metalik. Dasbor pada sisi penumpang depan atau sebelah kiri juga sekarang diberikan motif carbon dengan warna hitam mengilap.

Tidak ada ubahan desain atau tata letak pada interiornya. Ubahan pada Brio RS facelift hanya bersifat kosmetik atau garnish.

Kenyamanan Berkendara
Honda hanya melakukan ubahan pada bagian eksterior, interior, serta penambahan beberapa fitur. Sementara dari sektor dapur pacu hingga kaki-kaki, masih sama seperti model sebelumnya.

Untuk posisi berkendara, redaksi Kompas.com yang menguji memiliki postur tubuh 157 cm dengan berat 60 kg. Soal posisi berkendara, dirasa tidak menemukan kesulitan.

Pengaturan jok atau setir masih manual, tapi posisi berkendara yang ditawarkan masih terbilang ergonomis. Tombol-tombol yang ada di head unit juga mudah untuk dijangkau.

Namun, ada sedikit catatan pada baris kedua. Posisi sandarannya sedikit terlalu tegak. Sehingga, untuk perjalanan jauh dirasa kurang nyaman.

Untuk suspensinya, masih sama dengan karakter Brio sebelumnya. Suspensinya terasa sedikit kaku saat melewati polisi tidur. Tapi, di sisi lain bisa memberikan kestabilan mengemudi yang baik saat kecepatan tinggi.

Fitur Unggulan
Fitur terbaru pada Brio RS facelift ini menambah kepraktisan bagi para penggunanya. Saat akan masuk ke dalam mobil, sekarang sudah ada Smart Entry System. Sehingga, cukup menekan tombol pada gagang pintu dan kunci akan terbuka.

Spionnya juga sekarang sudah menggunakan Power Retractable. Melipat spion mudah dilakukan hanya dengan menekan tombol. Kemudian, untuk menyalakan atau mematikan mesin, tidak perlu lagi menggunakan anak kunci. Pengendara cukup menekan tombol Engine Start/Stop.

Fitur terbaru lainnya adalah panel meter kombinasi analog dengan digital. Layar LCD-nya memberikan tampilan yang cukup informatif dan mudah dibaca, baik pada siang maupun malam hari.

Untuk keamanan penggunanya, Honda juga menyematkan fitur Auto Up/Down Window with Anti-Pinch. Sehingga, penggunanya tidak akan terjepit ketika kaca pada pintu dinaikkan secara otomatis.

Performa Mesin dan Konsumsi BBM
Soal performa mesin atau dapur pacu, Honda tidak memberikan penyempurnaan terhadap mesin 1.2 L, SOHC, 4-silinder, 16 katup, i-VTEC. Tenaga yang dihasilkan mencapai 88,7 tk pada 6.000 rpm dan torsi 110 Nm pada 4.800 rpm.

Gasnya cukup responsif, meskipun hanya menggunakan mesin 1.200 cc. Saat diajak bermanuver, didukung dengan bodi mobil yang ringkas, membuatnya jadi lincah.

Soal konsumsi bahan bakar minyak (BBM), redaksi Kompas.com mendapatkan hasil 16,6 kilometer per liter untuk rute dalam kota dan 20,7 kilometer per liter untuk rute luar kota.

Simulasi Kredit
Brio RS jadi salah satu model terlaris Honda. Tak heran jika banyak yang memilih mobil ini sebagai kendaraan sehari-hari. Untuk pilihan tenornya, ada dari 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun, dengan down payment (DP) atau uang muka sebesar 30 persen. Namun, perlu diketahui bahwa skema cicilan sewaktu-waktu bisa mengalami perubahan.

Berikut contoh skema cicilan Brio RS facelit dengan uang muka 30 persen dari harga jual yang dapat dipertimbangkan:

Biaya Perawatan
PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah menyiapkan kisaran biayanya. Tapi, sayangnya tidak dijelaskan secara detail perawatannya apa saja yang dilakukan.

Jika ditotal, maka biaya perawatan Brio RS facelift hingga 100.000 km mencapai Rp 12.137.000. Jika dibagi per tahun, maka biaya yang harus disiapkan adalah Rp 2.427.400. Maka, per bulannya dana yang perlu disiapkan adalah Rp 202.283, dibulatkan menjadi Rp 203.000.

Pajak Kendaraan
Untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Brio RS facelift dikenakan Rp 21.125.000, 10 persen dari harga off the road mobil.

Sementara untuk pajak yang harus dibayarkan tiap tahunnya adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ditambah dengan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). PKB untuk Brio RS facelift sebesar Rp 3.549.000, sementara SWDKLLJ Rp 143.000.

Sehingga, jika ditotal selama lima tahun, maka pemilik Honda Brio RS facelift harus menyiapkan dana sebesar Rp 19.110.000. Sehingga, per tahunnya harus menyiapkan sekitar Rp 3.822.000, untuk membayar pajak kendaraan.

Biaya Kepemilikan
Jika ditotal semua biaya yang harus dikeluarkan, maka biaya kepemilikan Honda Brio RS facelift hingga 100.000 km atau selama lima tahun mencapai:

Sehingga, jika dibagi per tahun, maka pemilik mobil harus menyiapkan anggaran sebesar Rp 21.189.200. Jika dibagi lagi per bulan, kisaran biayanya adalah Rp 1.765.766 atau dibulatkan menjadi Rp 1.766.000.