SEMARANG, KOMPAS.com - Populasi bus double glass saat ini memang menjamur. Semenjak kehadirannya di medio 2016, bus dengan kaca ganda ini mulai diminati berbagai PO bus.
Double glass kerap dipuji karena tampilannya yang seperti bus tingkat. Lalu, ada juga ungkapan kalau bus kaca ganda punya keuntungan saat perawatan, terutama ganti kaca depan.
Mengganti kaca depan double glass dibilang lebih murah karena ukurannya yang lebih kecil. Selain itu, dibilang juga kalau bus double glass lebih praktis, kalau salah satu kaca pecah, tidak perlu ganti keduanya.
Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN, menjelaskan, apa yang terjadi di lapangan. Ternyata merawat bodi bus dengan kaca ganda tidak semudah apa yang dibilang.
"Double itu, mau ganti kaca harus copot bando, copot spion, ribet," kata pria yang akrab disapa Sani kepada awak media di Karoseri Laksana Ungaran, Kamis (6/7/2023).
Bando merupakan bagian pemisah antara kaca depan bagian bawah dan atas.Tentu saja saat ganti kaca, mau yang atas atau bawah, tetap saja bando harus dicopot, yang juga mengarah ke bagian spion juga harus dilepas.
Kalau mau ganti kaca double glass, memang lebih murah karena ukurannya yang lebih kecil dari single glass. Tapi, proses tadi membuat penggantian kaca double lebih ribet.
Lalu, kaca double itu juga kerap retak, bukan karena panas, tapi karena body twist. Jadi sebenarnya lebih mudah diperbaiki model bus dengan kaca tunggal.
"Dari sisi kenyaanan penumpang lebih nyaman single, dari sisi perawatan lebih gampang single," kata Sani.
Sedangkan kaca double, sudah menggantinya lebih ribet, penumpang juga tidak nyaman karena kehalangan bando. Tapi kembali lagi, lebih pilih double glass atau single glass melihat kekurangan tadi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/12/122200915/mitos-perawatan-bus-double-glass-lebih-mudah-daripada-single-glass