Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjawab Keraguan Stabilitas dan Kenyamanan Toyota Yaris Cross di Kawasan Bromo

Kebetulan awak redaksi diundang Toyota untuk mencoba SUV segmen B tersebut dengan menu yang beragam. Perkotaan, jalan tol, dan juga kawasan wisata Bromo serta Batu, Malang, yang identik dengan jalan berliku dan menanjak.

Jalan tol

Pengujian pertama yang kami lakukan adalah menocba kestabilan Yaris Cross saat dipacu pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan Surabaya ke Tongas, salah satu akses menuju Bromo.

Toyota Yaris Cross HEV yang kami kemudikan terasa menempel dengan aspal meski saat itu tak sengaja top speed mencapai 140 kpj, yang akhirnya kami harus melonggarkan tekanan pedal gas agar kembali ke kecepatan maksimal yang dianjurkan.

Kesan melayang tidak ditemukan sehingga kami terbuai hingga over speed. Hal tersebut dikarenakan feeling berkendara tidak seperti sedang ngebut.

Hanya saja saat melintasi jembatan atau gundukan, bagian belakang terasa agak mengayun. Namun kondisi tersebut masih dalam skala wajar dan tidak memberi kesan limbung, dan tidak ada keluhan dari penumpang belakang yang saat itu berisi 2 orang.

Jalan berliku

Ujian sesungguhnya yaitu saat menempuh pendakian wisata Bromo yang penuh liku dan sempit. Kondisi tersebut tentunya menjadi handycap bagi para pelancong yang hendak berwisata ke Bromo.

Ada sedikit kendala yang ditemui yaitu pandangan samping yang sedikit terhalang oleh pilar A dan juga spion samping yang berdimensi agak besar. Meski tergolong relatif (berdasarkan setelan), namun ketika kami berubah posisi jok, kendala itu masih tetap ada walaupun area visibiltas jadi lebih baik.

Maklum, hal ini menjadi perhatian karena kondisi jalan sempit dan banyak blind spot sehingga pandangan ke lajur berlawanan agak terbatas.

Untungnya, untuk urusan bermanuver Yaris Cross HEV ini bisa diandalkan. Jadi ketika memerlukan koreksi untuk menghindar saat berpapasan dengan mobil lain dari arah berlawanan, dapat dilakukan dengan baik tanpa ada efek negatif.

Manuver berbelok cepat pun dapat dengan mudah dilakukan Yaris Cross tanpa harus koreksi arah setir untuk meminimalisasi gejala negatif baik oversteer atau understeer.

Ada sedikit pergeseran bodi belakang (body roll) saat menikung kencang namun itu masih dalam skala wajar. Bahkan decitan yang terjadi akibat gesekan ban dengan aspal pun tak pernah terdengar saat bermanuver.

Artinya, daya cengkram yang dihasilkan sudah cukup mumpuni tanpa harus memaksa kerja ban atau pun suspensi lebih keras.

Hal tersebut merupakan sebuah kompromi karena ayunannya terasa agak rigid dibanding Toyota Raize. Kendati demikian, racikan tersebut menurut kami masih tidak terlalu kaku untuk ukuran SUV mini seperti Yaris Cross.

Indikasi lain yang membuat kami yakin bahwa sasis dan suspensi Yaris Cross ini cukup baik adalah, penumpang belakang tidak merasakan mabuk atau mual saat pengemudi berjibaku dengan tikungan-tikungan yang terasa tidak ada habisnya hingga tujuan kami di kawasan wisata Bromo.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/10/100100415/menjawab-keraguan-stabilitas-dan-kenyamanan-toyota-yaris-cross-di-kawasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke