JAKARTA, KOMPAS.com - Berkompetisi pada ajang balap seperti MotoGP membutuhkan biaya yang sangat besar. Untuk itu, Dorna Sports selaku promotor turut memberikan insentif bagi setiap tim yang ikutan.
Untuk mengikuti ajang balap tingkat dunia ini, biayanya bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Anggaran tersebut sudah meliputi sewa motor (untuk tim satelit), gaji pebalap, biaya perbaikan, suku cadang, gaji mekanik, akomodasi, dan lain-lain.
Untuk meringankan beban setiap tim, Dorna turut memberikan insentif. Subsidi yang diberikan oleh Dorna juga sudah termasuk untuk pembiayaan asosiasi tim, yang meliputi uang pendaftaran, biaya kargo, bonus, dan lainnya.
Dikutip dari Crash.net, Sabtu (8/7/2023), biaya yang harus dikeluarkan oleh tim satelit untuk menyewa motor MotoGP dari pabrikan bisa mencapai 2,2 juta euro atau sekitar Rp 36 miliar.
Para pabrikan, seperti Ducati, Aprilia, KTM, dan Honda, mendapatkan insentif sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 16,5 miliar, dari Dorna untuk setiap motor yang diberikan kepada tim satelit.
Musim ini, Yamaha hanya mendapatkan insentif 500.000 euro atau sekitar Rp 8,2 miliar. Sebab, untuk musim ini Yamaha tidak memiliki tim satelit. Ducati, meskipun memiliki tiga tim satelit, tapi mendapatkan insentif yang sama, seperti Honda, KTM, dan Aprilia.
Tim Moto2 dan Moto3 kini menerima subsidi dari Dorna sebesar 180.000 euro hingga 230.000 euro atau sekitar Rp 2,9 miliar hingga Rp 3,7 miliar. Dorna memberikan subsidi untuk mesin di Moto2, dengan memberikan 20.000 euro atau sekitar Rp 330 jutaan, per pebalap kepada setiap tim.
Secara total, Dorna mendistribusikan 70 juta euro atau sekitar Rp 115 miliar kepada tim-tim di MotoGP, Moto2, dan Moto3. Uang ini sebagian besar berasal dari penjualan hak siar TV.
Sebagai perbandingan, sepuluh tim F1 menerima total 950 juta euro atau sekitar Rp 15,6 triliun dari Liberty Media. Lebih dari 10 kali lipat dari yang diterima tim-tim MotoGP.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/08/120200815/tim-balap-motogp-dapat-insentif-dari-dorna-sports-hingga-rp-115-miliar