JAKARTA, KOMPAS.com - Buat pengemudi mobil manual berhenti sebentar di tanjakan merupakan posisi yang serba tanggung. Biasanya malas buat tarik rem tangan sehingga akhirnya menggantung kopling.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, hindari kebiasaan menggantung kopling atau setengah kopling karena membuat kampas kopling cepat aus sehingga kopling cepat selip.
"Kalau suka mengantung setengah kopling maka kopling akan cepat selip," ujar Suparna kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2023).
"Artinya apa, tenaga yang dihasilkan tidak akan tersalurkan sempurna (ke roda) tapi dia akan menggesek sehingga cepat habis kampas koplingnya, dan itu tidak pakai lama bisa cuma sehari habis," katanya.
Suparna menjelaskan, kopling cepat aus sebab kopling bekerja keras namun putarannya tidak selaras dengan flywheel.
Jika hal tersebut terus dilakukan apalagi dalam kondisi tanjakan ekstrem seperti melewati jalan macet di Puncak, Bogor, kampas kopling mobil akan aus dalam hitungan jam.
"Kampas kopling cepat habis, jadi akan terjadi penggantikan kampas kopling yang lebih cepat dari seharusnya," ujar Suparna.
"Boros kampas kopling, cepat habis karena digantung, dan waktu digantung itu baunya sangit. Itu bahkan tidak perlu 1.000 Km jalan mungkin hanya puluhan Km atau 100-200 Km (kampas kopling) sudah bisa habis," ujar dia.
Suparna mengatakan, cara yang benar itu ketika berhenti atau malah jika terjebak macet di tanjakan yaitu menggunakan rem tangan (hand brake).
"Memang sebetulnya tidak boleh dan tidak ada setengah kopling," kata dia.
"Jadi misalkan nanjak pakai rem tangan. Saat berhenti kita tarik rem tangan, kenapa pakai rem tangan, karena kalau pakai rem kaki terutama saat turunan rem bisa panas atau overheating," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/05/174200715/hindari-kebiasan-ini-saat-di-tanjakan-bikin-kopling-cepat-aus