JAKARTA, KOMPAS.com – Oli merupakan salah satu unsur penting pada mobil, termasuk untuk melumasi sistem transmisi.
Berbagai merek oli transmisi juga kini bersaing ketat dengan beragam formula dan kebutuhan tipe atau merek.
Namun tidak sedikit pengguna mobil transmisi matik yang mengabaikan jenis atau merek oli. Sehingga formula oli yang digunakan tidak tepat atau tidak cocok untuk melumasi transmisi.
Darsono, kepala bengkel Fast Pancoran Jakarta Selatan mengatakan, untuk oli transmisi mobil matik tidak boleh asal dalam menggunakan merek atau jenis oli berbeda. Biasanya dalam jangka panjang akan banyak masalah yang bermunculan pada mobil.
“Misalnya mobil Honda, tapi pakai oli transmisi untuk mobil Nissan. Itu tidak boleh. Mobil matik itu sensitif,” kata Darsono kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Jangka panjang yang ditimbulkan pada mobil matik saat menggunakan oli transmisi yang berbeda adalah operan persneling yang keras. Selain itu, timbul bunyi jedug saat mobil berjalan itu. Hal itu terjadi karena perawatan terhadap mobil matik sembarangan.
“Itu udah ciri-ciri mobil matik alami masalah. Makanya sebaiknya pakai oli itu untuk tipe yang sudah dirancang untuk merek mobil tersebut, jangan pakai oli untuk merek mobil lain. Formula dari tiap oli itu berbeda. Jangan juga pakai oli mesin atau oli gardan untuk oli transmisi,” kata Darsono.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/05/154200215/pemilik-mobil-matik-jangan-sembarangan-pilih-oli-transmisi