Enea Bastianini Masih Kesulitan Bawa Motor Tim Pabrikan Ducati

JAKARTA, KOMPAS.com – Pebalap Italia Enea Bastianini tampaknya agak menyesal dengan kepindahan dirinya, dari tim satelit Gresini Racing ke tim pabrikan Ducati Lenovo Team pada MotoGP 2023.

Bastianini mengatakan, membela tim pabrikan ternyata tak seindah yang dibayangkan. Sejak awal, The Beast merasa tekanan sebagai pebalap tim pabrikan memang terasa sangat berat.

Saat ini, pebalap bernomor 23 ini mengalami kesulitan memahami motor baru Ducati. Insiden dengan Luca Marini di Sirkuit Portimao membuat posisinya semakin sulit.

Cedera panjang karena crash itu membuat adaptasi sebagai rekan Pecco Bagnaia menjadi lebih berat.

"Aku masih harus menemukan formula ajaib untuk motor ini," ujar Bastianini, dilansir dari Motorsport-Total.com (3/7/2023).

"Gaya balapku belum tepat. Kuperlu sedikit lebih banyak waktu untuk memahami motor ini, sampai bisa sesuai dengan gaya berkendaraku," kata dia.

Menurutnya, perbedaan terbesar dari motor Ducati terbaru terletak dari karakter mesin yang masih sulit ia kuasai.

"Respons gas berbeda. Engine brake juga sangat berbeda. Saat pengereman, yang biasanya jadi kekuatanku, aku malah jadi kalah di area ini," ucap Bastianini.

Mantan pebalap tim Gresini Racing ini menyadari bahwa ternyata tidak mudah untuk menjadi pembalap tim pabrikan.

Ketimbang memikirkan persaingan dengan Bagnaia, yang jadi pebalap Ducati tersukses musim ini, Bastianini harus bisa menaklukkan masalahnya dengan Desmosedici GP23.

"Saat ini masih ada waktu, tetapi pertama-tama aku harus memahami di area mana kita harus bekerja. Aku butuh waktu," kata Bastianini.

"Setelah liburan musim panas, aku harus berusaha finis di lima besar jika memungkinkan. Bagaimanapun, aku balapan di tim pabrikan karena aku pebalap yang cepat. Jadi tentu saja, aku juga harus cepat," ujarnya.