JAKARTA, KOMPAS.com - Satpas SIM sedang menunggu petunjuk dan arahan soal pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta mengkaji ulang ujian praktik pembuatan SIM di jalur berbentuk zig-zag dan angka delapan.
Sebelumnya, Kapolri mengatakan, ujian SIM saat ini seperti permainan sirkus. Dia kemudian meminta jajaranya agar ujian praktik SIM dalam hal ini SIM C dipermudah supaya tidak menyulitkan masyarakat.
Kanit Regident Satpas SIM Polres Metro Bekasi AKP Evo Rudi Laksono mengatakan, sebagai pelaksana, saat ini pihaknya sedang menunggu aturan mengenai apakah jalur berbentuk zig-zag dan angka delapan akan dihapus atau diganti dengan model lain.
"Kemungkinan ganti pola. Karena Pak Kapolri statemen itu dikaji ulang. Perlu tidak angka delapan dan zig-zag, mungkin pimpinan kami pasti ketika ada statemen itu sudah mulai merancang untuk trek praktik ini bagaimana agar sesuai dengan teritorial," kata Rudi yang ditemui di Cikarang, Selasa (27/6/2023).
Bicara ujian seperti apa yang ideal kata Rudi, maka hal itu perlu studi lebih dulu. Rudi tidak bisa bicara banyak yang melewati kapasitasnya, namun memastikan Polri dalam hal ini pasti memikirkan yang terbaik.
"Kalau ideal pasti ada telahan dulu, ada artinya studi banding. Kalau kita mengacu pada Thailand atau yang cuma trek lurus Taiwan mungkin ada studi banding," kata Rudi.
"Para impinan kami pasti mencari sesuatu hal sesuai statemen pak Kapolri, polanya kami belum tahu tapi yang pasti akan diubah dimudahkan. Karena itu ukurannya standar seluruhnya sama Satpas, luas panjangnya trek, kemudian lebarnya trek," kata dia.
Rudi mengatakan, perlu waktu sebelum aturan baru benar-benar dilaksanakan.
"Jadi perlu ada telaah kemudian pimpinan kami menyiapkan aturan atau mode. Bagaimana sih mode baru pasti ada launching pasti ada sosialiasi di media sosial," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, ujian praktik pembuatan SIM di jalur berbentuk zig-zag dan angka delapan menjadi sorotan.
Kapolri Sigit mengatakan ujian itu seperti permainan sirkus dan kemudian meminta jajarannya untuk melakukan pengkajian ulang.
“Saya kira ini yang di sini kalau saya uji dengan tes yang ada ini mungkin dari 200 ini yang lulus paling 20, bener enggak?” kata Listyo Sigit, dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/28/082200815/polisi-perlu-studi-bikin-ujian-praktik-sim-c-yang-ideal