Sigit, Ketua Suzuki Jip Indonesia (SJI) Jabodetabek, mengungkapkan ada dua masalah yang biasanya ditemui di Jimny tahun tua, pertama ialah pendinginan mesin dan kedua pengapian.
"Yang dimaksud kendala artinya ialah masalah yang sering ditemui oleh pemilik Jimny. Pertama itu untuk cooling system (pendinginan) dan terus di pengapian," ujar Sigit kepada Kompas.com, Sabtu (24/6/2023).
Sigit menjelaskan, problem di pendinginan mesin terjadi karena pendingin radiator Jimny masih pakai kipas atau fan yang digerakkan sabuk alias V-belt.
"Pendingin radiator pakai kipas, dan kipasnya itu pakai v-belt, nah biasanya (pemakaian) v-belt itu menambah beban mesin, terus pada saat dia kondisi tertentu efektifitasnya berkurang," kata Sigit.
Solusinya kata Sigit, ganti kipas manual pakai elektrik. Kerja mesin lebih enteng dan kipas akan bekerja sesuai keperluan saat radiator butuh pendinginan maksimal.
"Jadi rata-rata pemlik Jimny itu mengganti kipas standar dengan rotor yaitu electric fan. Artinya pada saat tertentu dia akan berputar dari elektrik," ujar Sigit.
Kemudian soal pengapian sebab Jimny masih memakai platina. Solusinya cukup mudah kata Sigit, yaitu ganti platina memakai capacitor discharge ignition (CDI).
"Rata-rata distributor (yang pakai) platina ganti dengan CDI, pengapian mesin lama itu memang masih model konvensional jadi biasanya diganti CDI yang lebih kurang masalah kalau umurnya sudah panjang," ujar Sigit.
"Kalau platina ada penyetelan ada keausan sedangkan kalau pakai CDI sudah berkurang masalah itu. Tapi untuk mesin, rata-rata termasuk bandel mesin Suzuki, Jimny yang 1.000 cc," ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/25/092100215/2-masalah-utama-mesin-suzuki-jimny-tahun-tua