Sirkuit Mandalika Gelar Fun Run Difabel

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Mandalika International Circuit atau Sirkuit Mandalika, biasa menggelar ajang balap internasional, seperti World Superbike (WSBK) dan MotoGP. Tapi, sirkuit ini bisa juga digunakan untuk keperluan lainnya.

Dalam rangka hari Bhayangkara ke-77, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), belum lama ini menggelar "Fun Run Difabel" di Sirkuit Mandalika, pada Sabtu (24/6/2023).

Acara ini adalah bentuk kerjasama antara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Polda NTB, bersama Komunitas Sosial Tulus Angen Community (TAC).

Fun Run Difabel adalah lomba dengan menempuh jarak sepanjang 2,1 km melewati trek atau lintasan Sirkuit Mandalika. Fun Run Difabel diikuti sekitar 100 orang peserta difabel atau penyandang disabilitas, terdiri dari 50 orang peserta laki–laki dan 50 orang peserta perempuan.

Kategori yang dilombakan, yaitu Kursi Roda Dewasa Putra dan Kursi Roda Dewasa Putri. Fun Run Difabel juga dimeriahkan, dengan panggung hiburan bagi peserta lomba dan undangan.

“Sungguh berbahagia bagi kami untuk bisa bersama–sama menyelenggarakan kegiatan yang mulia ini. Pertamina Mandalika International Circuit wajib untuk bisa dinikmati oleh semua kalangan," ujar Priandhi Satria Direktur Utama MGPA, dalam keterangan resminya.

"Event ini mungkin menjadi event pertama bagi saudara–saudara kita bisa berlomba di dalam yang biasa digunakan untuk kegiatan balap motor international seperti WSBK dan MotoGP, tetapi kami ingin menyelenggarakan kegiatan–kegiatan lain sehingga sirkuit ini bisa dinikmati oleh seluruh kalangan,” kata Priandhi.

Direktur Utama ITDC Ari Respati, mengatakan, pihaknya percaya bahwa semua orang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dan rekreasi, tanpa memandang keterbatasan fisik atau mental.

"Kami telah berupaya untuk memastikan bahwa event Fun Run Difabel ini menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang sesuai. Rute lomba akan dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan difabel, termasuk pengguna kursi roda atau peserta dengan keterbatasan mobilitas," ujarnya.