KLATEN, KOMPAS.com - Performa sepeda motor akan selalu baik bila pemilik rajin melakukan perawatan. Salah satunya adalah mengganti filter udara.
Filter ini berfungsi untuk menyaring udara agar kotoran atau debu tidak masuk ke ruang bakar. Sehingga, tenaga yang dihasilkan menjadi lebih optimal.
Desain dari filter udara termasuk tipe basah, selain ada bahan yang menghambat kotoran debu juga dipastikan menempel karena ada basahan minyak.
Triyono Kepala Bengkel Planet Ban Slamet Riyadi Solo mengatakan, penggantian filter udara dilakukan setiap 10.000 Km serta dilakukan pemeriksaan setiap servis.
“Filter udara harus diganti, kalau dibersihkan saja kurang maksimal karena tipenya basah, ada kandungan minyak di dalam filter sehingga debu akan menempel, dan jika dibiarkan kotoran akan mengganggu performa mesin,” ucap Triyono kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Triyono mengatakan filter udara yang kotor akan mengganggu penyaluran udara ke ruang pembakaran, sehingga jumlahnya lebih sedikit.
Campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar menjadi tidak ideal, ini akan membuat konsumsi BBM lebih boros, menurut Triyono.
“Tarikan motor akan menjadi lebih berat karena udara terhambat, akibatnya bahan bakar banyak terbuang sementara jarak tempuhnya tidak maksimal,” ucap Triyono.
Filter udara dirancang sedemikian rupa agar bisa bekerja secara maksimal, namun konstruksi dan desain tersebut mengharuskan pengguna untuk rutin menggantinya.
Sementara itu, Mekanik Ahass Solo Yoga mengatakan penggantian filter udara sebaiknya diganti setiap 16.000 Km.
“Kalau di Honda sendiri kami sarankan untuk penggantian filter udara dilakukan tiap 16.000 Km,” ucap Yoga dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Jadi, untuk menjaga performa mesin motor filter udara perlu diganti secara rutin. Jangan sampai membiarkannya terlalu lama tidak diganti.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/19/181200015/waktu-ideal-mengganti-filter-udara-sepeda-motor