Meski demikian perolehan poin Bagnaia belum terkejar dan masih menjadi pemuncak klasemen sementara pebalap MotoGP. Total poin Bagnaia 160 poin sedangkan Martin di posisi kedua mencatat 144 poin.
Jika dilihat musuh potensial yang dapat menjegal Pecco Bagnaia mempertahankan gelar musim ini datang dari Ducati sendiri. Perlawanan Jorge Martin dan Marco Bezzecchi di awal musim terbukti cukup menyulitkan.
Meski demikian Pecco tegas tidak mau ada team order. Pebalap jebolan VR46 Academy itu yakin sanggup menang dan mempertahankan gelar tanpa ada perintah dari tim bahwa dia harus diistimewakan.
Dengan kata lain Bagnaia membuka pertarungan bersih kepada pebalap Ducati lain untuk memperebutkan gelar.
“Saya tidak ingin team order dan saya tidak suka team order. Itu tergantung kecerdasan (kemampuan) masing-masing pebalap," ujar Bagnaia dilansir dari Crash.net, Senin (19/6/2023).
Isu mengenai team order di Ducati menyeruak sejak musim lalu. Terutama saat Bagnaia yang sedang mengincar gelar juara dunia 2022 "dihadang" rekan setmnya Enea Bastianini saat masih berseragam Gresini Racing.
Bastianini yang saat itu sedang berebut kursi tim pebalap pabrikan dengan Jorge Martin mati-matian harus menunjukkan performa terbaiknya. Namun dia membuat jengkel Ducati corse karena tidak mau ngalah kepada Bagnaia.
“Enea, tahun lalu, mampu memenangkan balapan, tetapi saya tidak ingin Ducati menghilangkan kemungkinan berjuang untuk kemenangan atau kejuaraan," ujar Bagnaia.
“Tahun ini sama karena menurut saya, dan saya tahu bahwa potensi saya (cukup bagus) sehingga saya tidak butuh bantuan," ujar Pecco Bagnaia.
"Saya ingin melakukan segalanya dari sisi kotak saya dan saya tahu jika semuanya bekerja dengan baik maka kami bisa berjuang untuk gelar," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/19/122200115/francesco-bagnaia-tegas-menolak-ada-team-order-di-ducati-