Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Marketing Communication and Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), mengatakan, pada dasarnya pihaknya akan selalu mengikuti peraturan pemerintah.
"Tanggapan pada prinsipnya taat pada aturan yang ada. Nah kalau baru komentar verbal kan biasanya belum ada aturan pembatasan dan sebagainya, jadi kami belum bisa memberikan pernyataan, bagaimana reaksinya kita tunggu saja akan seperti apa," kata Kariyanto di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Kariyanto mengatakan, pada dasarnya kami mendukung inisiatif pemerintah untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik. Untuk itu pihaknya juga baru saja merilis dua mobil listrik baru yaitu Mercedes-Benz EQA dan EQB.
"Itu juga karena jalan dengan startegi global kami di mana kami akan beralih ke semua kendaraan listrik. Jadi begitu ada kebijakan pemerintah yang mendorong ke arah situ pasti kami akan dukung," kata Kariyanto.
"Tapi spesifik mengenai statemen yang diberikan pemerintah kami belum komentar atau reaksi yang mengarah ke arah sana," ujar dia.
Sebelumnya saat peluncuran baterai IBC, Luhut mengatakan pemerintah terus menggenjot peralihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Berbagai cara sudah dilakukan, salah satunya memberikan insentif buat pembelian kendaraan listrik baru dan konversi.
Ke depan pemerintah juga membatasi peredaran mobil berbahan bakar minyak (BBM). Tujuannya ialah dengan banyaknya pemakaian kendaraan listrik maka polusi berkurang dan kualitas udara jadi lebih baik.
"Kita juga secara bertahap akan mulai mempersulit ya, (dalam) tanda kutip, mobil-mobil kombusi sehingga dengan demikian Jakarta air quality (kualitas udara) lebih baik," kata Luhut di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023).
"Sehingga keluarga kita akan mendapat kualitas udara seperti mungkin di negara tetangga kita," ujar Luhut.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/16/160100715/mercedes-benz-enggan-komentari-niat-luhut-batasi-mobil-bbm