JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Battery Corporation (IBC) mengatakan LG Energy Solution (LGES) tetap berkomitmen investasi di Indonesia. LG akan tetap bergabung ke dalam proyek patungan membangun baterai kendaraan listrik.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, jika tidak ada kendala, maka setidaknya pekan ini pihaknya akan kembali mendapat kabar mengenai komitmen investasi LGES buat pabrik baterai di Indonesia.
"Jadi intinya sekarang dari aspek kementerian sedang melakukan struktur akhir dari LG, jadi itu yang sudah dicanangkan dan mestinya minggu ini ada kabar lagi," ujar Toto di kantor Kemenko Marves, di Jakarta, awal pekan ini.
"Karena yang penting LG sudah investasi di downstream tinggal prekursus juga sudah settled (mapan) tinggal sampai ke depannya seperti apa ini yang kita sedang menunggu kepastiannya dari mereka," kata Toto.
Toto yakin LG akan melanjutkan komitmennya di Indonesia. Sebab saat ini perusahaan asal Korea Selatan itu sudah melakukan investasi di hilir dengan Hyundai guna memproduksi sel baterai.
"Pasti akan ada, karena mereka sudah investasi di hilir. Jadi begini, kalau mereka sudah buat pabrik baterai di sini kan mereka harus memberikan suplai ke baterai-baterai itu, tidak mungkin mereka harus impor dari Korea untuk masuk ke sini katoda dan anoda," kata Toto.
"Kenapa (karena) nanti harus ada pasokan dari Indonesia terkait bahan baku mereka," ujar Toto.
Toto mengatakan selain mengenai konsorsium, hal yang juga tak kalah penting ialah komitmen dari pemerintah Indonesia untuk masuk ke pasar yang luas.
"Tapi menurut saya yang paling penting ialah komitmen dari pemerintah Indonesia, jadi hilirisasi ini sudah sangat intinya gimana kita Indonesia bisa serve (melayani) seluruh market bukan hanya China saja tapi ke Amerika, Korea, dan Eropa," kata Toto.
"Nah ini strategi yang salah satunya nanti paling penting apa, bagaimana Indonesia melakukan limited free trade agreement dengan terutama Amerika dan Eropa, ini semua aspek dari kementerian sedang mengusahakan termasuk (Kemenko) Marves," kata Toto.
Pada Maret 2023, Sekretaris Perusahaan IBC Muhammad Sabik, mengatakan negosiasi kerja sama sedikit mundur dari target awal sebab perusahaan pada akhir 2022 melakukan pergantian manajemen.
"Seperti yang disampaikan MIND ID lalu, dari sisi LG-nya itu terdapat pergantian konsorsium. Yah, itu urusannya merekalah, tetapi apakah ada pengaruh kepada proyek kita? Pasti ada," katanya saat ditemui di Jakarta, (28/3/2023).
"Samalah seperti di sini, semisal dalam suatu perusahaan terdapat pergantian manajemen. Lalu beberapa kerja sama rada ketunda, wajar. Tapi, prosesnya ini tetap berjalan kok," lanjut Sabik.
Sabik menyebut LGES masih berkomitmen untuk ikut dalam proyek pembangunan baterai kendaraan listrik di Indonesia. LG disebut siap memulai produksi pada 2025 atau paling lambat 2026 dengan taksiran proyek senilai Rp 122,79 triliun.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/15/082200815/update-terbaru-pabrik-baterai-lg-di-indonesia-ibc-sebut-tetap-lanjut