KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu perawatan mobil yang menjadi tanggung jawab pemilik adalah memastikan tekanan udara ban selalu cukup.
Ketika tekanan kurang, baik mobil sedang digunakan atau hanya parkir di garasi dapat menyebabkan berbagai kerugian terkait performa dan keawetannya.
Patokan standar tekanan angin ban mobil tertulis cukup jelas di bodi mobil, tepatnya di pilar ketika pintu pengemudi dibuka.
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, tekanan udara ban yang kurang dapat menyebabkan kerusakan pada ban.
“Ban yang kurang tekanan udaranya berpeluang rusak ketika menabrak benda keras seperti batu, trotoar, dan lubang, salah satu kerusakannya adalah ban menjadi benjol,” ucap Zulpata dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).
Zulpata mengatakan detail kerusakan ban benjol ini disebabkan oleh benang di dinding ban putus. Akibatnya, udara bertekanan mengisi ruang tersebut.
Kondisi tersebut juga bisa terjadi ketika ban mobil kempis di garasi. Ketika pelek menggencet ban bisa saja terjadi kerusakan, seperti yang diketahui bobot kendaraan cukup kuat berat.
“Ketika dinding ban menekuk akan menyebabkan ban tergencet pelek dan permukaan jalan, itu berpeluang membuat benang di samping ban putus,” ucap Zulpata.
Selain dapat merusak, tekanan angin ban kurang juga dapat menurunkan performa kendaraan. Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan hal sepele seperti tekanan angin ban juga berpengaruh pada performa kendaraan.
“Dengan tekanan angin ban yang kurang maka laju kendaraan menjadi berat, akibatnya tenaga mesin berkurang karena faktor internal, kondisi ini sama dengan mobil mengangkut muatan berlebih,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).
Ibrohim mengatakan kondisi seperti itu tentu membuat kendaraan butuh banyak BBM, sementara jarak tempuhnya pendek. Sehingga, ban kempis juga bisa menyebabkan mobil boros BBM.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/14/141200315/jangan-biarkan-tekanan-udara-ban-mobil-selalu-kurang