JAKARTA, KOMPAS.com – Fenomena klakson bus telolet kembali marak akhir-akhir ini. Seperti diketahui, klakson bus bersuara lantang yang mulai ramai pada 2018, telah menjadi favorit para bocah, remaja, maupun pecinta bus di berbagai daerah.
Mereka tak segan mengikuti bus, bahkan menanti bus-bus dengan klakson telolet, di lokasi yang strategis, seperti terminal, pinggir jalan, bahkan gerbang tol.
Seperti kejadian yang terekam akun Instagram @infodepok_id, Minggu (11/6/2023). Terlihat gerombolan anak kecil yang berlarian di sekitar Gerbang Tol Sawangan, Depok, Jawa Barat.
“Min UP, Imbauan untuk anak-anak yang suka nunggu telolet dekat di pintu masuk tol Sawangan mohon perhatikan keselamatan yang utama,” tulis keterangan video @infodepok_id.
“Bahkan kalo ada bis yg mau masuk tol,anak² ini suka tiba² lari dari arah jalur keluar tol. Nah tapi anak² nya tuh suka pada lari²an gitu minn. Ngelewatin jalur mobil yg mau keluar tol,” lanjut keterangan tersebut.
Padahal, bus-bus dengan dimensi besar itu butuh ruang yang luas untuk bermanuver. Adanya anak-anak di sekitar gerbang tol tentu saja membahayakan, karena berpotensi masuk ke dalam area blind spot alias titik buta bus.
Beruntung pada video tersebut tidak tampak insiden yang melibatkan anak-anak tersebut. Meski begitu, sudah seharusnya aparat berwajib memperhatikan ini untuk mengantisipasi bahaya yang akan terjadi.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre mengatakan, semakin besar kendaraannya, maka blind spot-nya akan semakin besar.
"Jadi pengemudi dan pejalan kaki wajib mengetahui di mana blind spot kendaraan berada. Hindari area tersebut, agar aman dan selamat," ucap Marcell, kepada Kompas.com (11/6/2023).
Selain itu, Marcell juga mengingatkan agar orang tua seharusnya bisa menjaga anaknya saat berada di luar rumah.
Jangan sampai kejadian bocah tertabrak bus karena mengejar klakson telolet kembali terulang.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/11/144100415/berbahaya-ramai-anak-anak-kecil-minta-suara-klakson-telolet-bus-akap