JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (persero) akan meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yang mencampur Pertamax dengan nabati etanol dan disebut Bioetanol di Juni 2023.
Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Etanol sendiri dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, salah satunya tebu.
"Jadi nanti kami di bulan ini, kami mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi Pertamax kami campur dengan etanol," ucap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022 yang disiarkan YouTube Pertamina, Selasa (6/6/2023).
Sehingga nanti, akan ada varian baru dari jenis BBM yang ditawarkan Pertamina di SPBU. Menanggapi hal tersebut, Dyonisius Beti, President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) perlu diketahui dahulu berapa kadar etanolnya.
"Pada dasar kita perlu tahu dulu kadar etanolnya. Kalau hanya sampai lima persen, masih bisa ditolerir dengan spesifikasi (motor) sudah beredar saat ini," kata pria yang akrab disapa Dyon kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).
Menurut Dyon, berdasarkan penjelasan dari teknisi Yamaha, mesin motor yang dijual saat ini mampu 'meminum' BBM dengan kadar etanol. Tapi, besaran etanol di bahan bakar tersebut ada batasnya.
"Kalau lebih misal 10 persen atau di atas, setiap perusahaan perlu ada persiapan. Teknologinya sendiri sudah ada karena 10 persen (kadar etanol) sudah normal berlaku di Thailand dan Filipina," kata Dyon.
Sampai saat ini, belum dijelaskan berapa persen kadar etanol yang nantinya dicampur ke Pertamax. Tapi kabarnya, nanti Bioetanol tidak akan menggantikan bahan bakar yang sudah ada di pasaran sekarang.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/09/153100715/motor-yamaha-bisa-minum-bioetanol-tapi-