JAKARTA, KOMPAS.com - Penggemar mobil klasik sudah tentu berbeda dengan mobil biasa. Penggemar mobil klasik dituntut paham dengan barang yang diincarnya agar nantinya tidak "rugi" karena tertipu.
Hasanuddin, dari showroom mobil bekas klasik, Ponca Classic Garage, mengatakan, pembeli mobil klasik justru tidak ribet seperti konsumen mobil bekas tahun-tahun muda. Sebab kostumer mobil klasik tahu kelemahan dan keunggulan mobil.
"Tidak ribet justru (kostumer mobil klasik). Pada umumnya cek lihat fisik cocok langsung bayar," ungkap Hasanuddin yang ditemui Kompas.com, di Tengerang Selatan, Rabu (8/6/2023).
"Soalnya yang datang memang juga pada paham kan mereka. Kalau yang cari mobil klasik mereka sudah pada mengerti keadaan mobilnya. Jadi tidak rewel tidak ribet. Dia tahu kalau ada kekurangan dia bisa menanggung (tangani) sendiri," kata dia.
Hasan panggilannya mengatakan, pihaknya dapat mobil-mobil klasik juga dari pertemanan atau ada pihak yang menawarkan.
"Kita sendiri punya, (beli) dari teman ke teman. Jika ada yang nawarin kita survei, cocok bayar. Baru abis itu dijual (dipasarkan) kembali. Di sini tidak ada titipan, asli punya kita punya showroom," ujar Hasan.
Hasan mengatakan, mobil klasik yang dapat ditemui di tempatnya mayoritas merek Eropa. Adapun untuk model tahun pembuatan bervariasi, paling tua mulai dari tahun 60'an.
"Mobil langka dari mulai tahun 70'an dan 60'an pada umunya Eropa moibil Jepang juga ada tapi cuma satu dua unit saja. Mobil Eropa banyak klasik dari Mercedes-Benz dan Citroen, Jaguar Volvo," kata Hasan.
Hasan mengatakan, pasar mobil klasik memang tidak besar tapi selalu ada. Dalam arti penggemarnya konsisten karena memang suka barang tua dan dalam hal ini mobil hobi klasik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/08/162100015/pembeli-mobil-klasik-justru-tidak-ribet-dan-banyak-tanya