Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Bengkel Ketok Magic Selalu Tertutup dan Pelanggan Tidak Boleh Melihat

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini anggapan yang ada di masyarakat awam mengenai ketok magic adalah mistis, berkaitan dengan ilmu sihir. Hal ini lantaran bengkel ketok magic kerap tertutup rapat, pengerjaan bodi yang cepat, dan pemilik kendaraan tidak boleh melihat proses dari ketok magic itu sendiri.

Menurut Bambang Sukoco, pemilik bengkel ketok magic bernama Ketok Halus 2000, di Kemanggisan, Jakarta Barat, anggapan masyarakat bahwa ketok magic itu mengandung unsur mistis dan sihir itu tidak benar.

“Kalau unsur mistis itu tidak ada. Kenapa bengkel ketok magic sering tertutup? karena kalau ditutup kita kerja lebih tenang. Kemudian kan ada pelanggan yang cerewet, kadang mereka tidak suka mobilnya diketok-ketok, kita jadi tidak nyaman kerjanya,” ucap Bambang, ditemui Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

“Untuk pengerjaan kita tidak ada pakai mistis, semua pakai alat sama seperti bengkel ketok magic lainnya,” lanjut Bambang.

Sementara itu, pemilik bengkel ketok magic Pak Haji Supri yang berada di Kalibata, Jakarta Timur mengatakan, pengerjaan ketok magic murni kemampuan dari seseorang, bukan menggunakan hal-hal gaib.

“Pengerjaan bodi d ketok magic murni kemampuan dari tukang, enggak ada itu pakai ilmu-ilmu hitam. Kemampuan tukangnya saja kalau pengalaman lima tahun juga belum dihitung ahli, jadi ya semuanya skill dari tukangnya,” ucap Supri.

Adapun untuk pengerjaan yang ditutup-tutupi dari pemilik kendaraan memang pernah dilakukan, namun sekarang pemilik boleh melihat langsung pengerjaan yang dilakukan oleh bengkel ketok magic.

“Dulu memang iya kita tutup, sekarang tidak, karena sempit. Pemilik juga bisa melihat prosesnya,” ucap Bambang.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/08/154100715/alasan-bengkel-ketok-magic-selalu-tertutup-dan-pelanggan-tidak-boleh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke