JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor lansiran terbaru, khususnya jenis matik, biasanya sudah dilengkapi fitur mati otomotis saat standar samping diturunkan.
Hal ini dirasa sangat praktis dan efisien, karena mesin bisa mati tanpa harus memutar kunci kontak. Akan tetapi, apakah kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan motor?
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 menjelaskan, kebiasaan itu sejatinya tidak berbahaya, namun dia menganjurkan supaya hal tersebut tidak sering-sering dilakukan.
Alasannya adalah karena ada beberapa kendala yang mungkin bisa terjadi, yakni akibat teknis atau kekeliruan dari si pengemudi.
‘Dasarnya kan auto off pada motor itu fitur safety saja, semacam pengaman tambahan supaya saat standar diturunkan, mesin langsung mati. Jadi peruntukan utamanya bukan untuk mematikan motor seluruhnya,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).
Satu hal yang harus digarisbawahi, fitur itu hanya menghentikan kerja mesin. Artinya, motor masih dalam keadaan menyala dan arus listrik masih berjalan selama kontak belum dimatikan.
Fitur yang bermanfaat itu justru bisa menjadi bumerang jika pengendara acuh dan kurang teliti.
Contoh kasusnya adalah, motor ditinggal setelah menurunkan standar, padahal posisinya masih menyala.
“Nantinya bisa kena aki soak atau masalah kelistrikan lainnya, karena kan posisinya motor masih menyala, inilah repotnya. Jadi lebih ke sikap si pengendara saja,” ucapnya.
Anto menganjurkan pengendara motor untuk mengurangi kebiasaan memakai standar untuk mematikan motor. Sebaiknya, kontak diputar terlebih dahulu, barulah parkir.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/08/081200115/jangan-dibiasakan-matikan-mesin-motor-matik-pakai-standar-samping