JAKARTA, KOMPAS.com – PT Mobil Anak Bangsa Indonesia (MAB) merupakan salah satu produsen pembuat bus listrik dalam negeri yang meramaikan pasar otomotif.
Meskipun segmen bus listrik masih mencari ceruk di tanah air, beberapa bus listrik rakitan dari MAB sudah dibeli oleh pasar.
Adapun untuk harga, jenis medium bus listrik dari MAB dibanderol sekitar sekitar Rp 3,3 miliar, dan jenis big bus Rp 4,5 sampai Rp 5 miliar.
Direktur Utama MAB Kelik Irwantono mengatakan, untuk bus listrik dari MAB, terutama jenis medium bus paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan operasional karyawan perusahaan.
“Konsumen terbesar angkutan karyawan. PT Bukit Asam pelanggan paling banyak. Secara operasional beralih ke kendaraan listrik, paling gampang lewat kendaraan operasional. Diluar dari transportasi publik,” kata Kelik di sela-sela acara PEVS 2023, Rabu (17/5/2023).
Kelik juga mengatakan, faktor menanjaknya pamor kendaraan listrik membuat beberapa perusahaan turut beralih ke kendaraan listrik, termasuk untuk bus operasional karyawan.
Misalnya dengan jarak, jika baterai bus hanya punya kemampuan tempuh 150 Km dan harus melakukan pengisian daya setiap satu jam sekali.
Apalagi, durasi pengisian dari daya baterai jenis big bus membutuhkan 2,5 jam. Hal itu tentunya akan menambah lama durasi perjalanan penumpang dari bus AKAP.
“Kalau nantinya digunakan sebagai bus dalam kota mungkin masalah jarak tempuh masih memungkinkan. Kalau untuk luar kota, jarak tempuh masih dipertanyakan apakah baterainya kuat atau tidak,” kata Kelik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/18/090200215/pasar-terbesar-bus-listrik-mab-jadi-kendaraan-operasional-perusahan