JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi penantang pada segmen Sport Utility Vehicle (SUV) ringkas, Kia Sonet dibekali berbagai aspek menarik baik pada fitur, efisiensi bahan bakar, sampai dapur pacunya.
Pada lembar spesifikasi, mobil mampu bersaing dengan jajaran SUV keluarga tangguh yang sudah lama eksis di Indonesia. Namun bagaimana jika digunakan dalam aktivitas harian maupun perjalanan jauh?
Sebagai upaya membuktikan ketangguhan mobil tersebut, redaksi Kompas.com lantas membawa Sonet varian tertinggi untuk dibawa melintasi ruas tol Trans Sumatera dengan jarak mencapai 500 kilometer (km).
Hasilnya, kombinasi mesin Gamma II DOHC, Dual CVVT 1.493 cc dan transmisi CVT Intelligent Variable Transmission (IVT) 8 percepatan di balik kap mesin tak mengecewakan.
Respons yang diberikan mobil ketika harus menghadapi kondisi stop and go di jalan, begitu sigap. Padahal kala itu hanya menggunakan mode normal saja bukan sport.
Pada jalur bebas hambatan di ruas tol Trans Sumatera, putaran mesin Sonet pun sangat terjaga pada 1.500 rpm sampai 2.000 rpm. Sehingga membuatnya cukup hemat bahan bakar.
Tetapi ketika membutuhkan tenaga lebih, mesinnya terasa ragu-ragu menambah daya atau kurang responsif. Jadi beberapa kali memindahkan modenya ke Sport sebelum menyalip kendaraan di jalur kanan.
Sebagai gantinya, penggunaan mode Sport yang terus-menerus akan membuat tingkat efisiensi Sonet akan lebih boros. Namun pada kesempatan ini, penguji tak menghitung seberapa besar perbedaannya dengan mode normal.
Soal bantingan setir Sonet, menurut redaksi EPS-nya berasa hidup sehingga mobil selalu sigap memberikan respons apapun gaya berkendaranya. Membuat sangat mudah untuk mengendalikan mobil ini.
Apalagi mobil sudah dilengkapi berbagai fitur penunjang perjalanan seperti ada pendingin kursi di bagian depan, cruise control, kamera parkir, sampai tiga pilihan traksi untuk menyesuaikan medan jalan yaitu Mud, Sand, dan Snow.
Hal yang kerap jadi perhatian selama perjalanan mudik Lebaran 2023 bersama Sonet ialah bantingan mobil, dimana suspensi bisa meredam guncangan dengan baik.
Untuk kekedapan kabin, bisa dikatakan moderat. Dari samping, suara motor di luar sesekali tetap masuk, hujan pun demikian. Namun, suara mesin mobil begitu ramah di telinga, begitu juga bannya.
Pada penumpang bagian belakang, selama perjalanan terasa nyaman karena kombinasi jok dan ruang kaki serta kepala yang mumpuni.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/04/184100615/impresi-berkendara-kia-sonet-menjelajah-sejauh-500-km