JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan aksesori tambahan biasanya dilakukan oleh para pengguna mobil untuk mempercantik tampilan atau menambah kenyamanan. Tapi perlu diingat, tidak semuanya memiliki efek baik.
Salah satu contohnya penggunaan pewangi atau parfum mobil. Ternyata, bisa merusak komponen AC mobil.
Nizar Muzaki, Teknisi Bengkel Spesialis AC Dokter Mobil menjelaskan, parfum berjenis spray sebaiknya dihindari. Alasannya, komposisi dari parfum jenis itu bersifat korosif untuk AC.
“Parfum jenis spray atau apapun itu yang berbentuk cairan punya kandungan alkohol dan etanol. Parfum jenis ini memang baunya lebih enak, tapi kandungannya bisa membuat evaporator berlendir,” kata Zaki kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).
Zaki menambahkan evaporator yang berlendir akan menjebak banyak kotoran dan membuat pendinginan menjadi tidak sempurna. Lendir yang muncul juga bisa memunculkan masalah lain, yakni karat dan kebocoran.
“Lendir yang muncul di evap bisa memunculkan bekas seperti memar, intinya noda yang sulit dihilangkan. Nantinya, noda itu bisa berkarat dan jadi titik awal kebocoran,” ucap dia.
Jika evaporator AC sudah bocor, satu-satunya langkah penanganan yang bisa dilakukan adalah mengganti satu rangkaian AC karena servis satuan untuk komponen evaporator tidak bisa dilakukan.
Mengingat rumitnya penanganan yang harus dilakukan, Zaki menyarankan pengguna untuk memakai pewangi dan parfum mobil yang berbahan kertas atau gel.
“Pewangi yang bahannya kertas atau gel jauh lebih aman, karena mereka cuma pakai biang bau saja, bukan alkohol atau etanol,” ucap dia.
Selain pewangi berbahan kertas, pengguna juga bisa menggunakan alternatif wangi-wangian alami seperti kopi, sereh, atau kulit jeruk. Parfum dari bahan alami juga sangat aman dan tidak merusak AC mobil.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/01/074200815/mitos-atau-fakta-pengharum-mobil-bikin-ac-cepat-rusak-