YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Remap electronic control unit (ECU) kerap dijadikan solusi alternatif untuk mengubah performa mesin yang sudah mentok pada batasan bawaan pabrik. Sehingga, mobil bisa melampaui batasnya terkait tenaga, akselerasi dan kemampuannya.
Meski demikian, remap ECU saja kurang membawakan hasil jika tidak diimbangi dengan pengubahan mekanikal di dalam mesin sehingga biasanya ada modifikasi tambahan di dalam mesin.
Namun, kerap beredar kabar bahwa remap ECU bisa menangani mobil CVT yang identik lebih lemot daripada mobil matik konvensional. Lantas, apakah informasi tersebut benar?
Pemilik Neo Motor Yogyakarta Budi mengatakan karakter transmisi CVT memang berbeda jika dibandingkan dengan matik konvensional, dia lebih lembut dalam hal perpindahan percepatannya.
“Ada juga yang menganggap kelembutan tersebut merupakan suatu kelemahan karena identik dengan tarikan mesin yang lemot, maka dari itu untuk bisa mengubah karakternya beberapa pihak bengkel menyediakan remap ECU,” ucap Budi kepada Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).
Budi mengatakan untuk menanggulangi lemot pada CVT remap ECU bisa dilakukan untuk mengubah data komputer yang dibawakan oleh pabrikan. Sehingga, diharapkan sejak tarikan awal sudah bertenaga.
“Setelah dilakukan remap ada bedanya, tarikan mesin menjadi lebih terisi sejak putaran rendah, itu bisa dilakukan,” ucap Budi.
Menurut Budi, ubahan kecil pada ECU dapat menolong mobil CVT yang masih dalam kondisi sehat untuk mendapatkan kemampuan yang lebih daripada standarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/29/140100715/biar-tidak-lemot-apakah-mobil-cvt-perlu-remap-ecu-