JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem suspensi yang bermasalah membuat mobil tidak nyaman. Tak hanya itu, kerusakan shockbreaker imbasnya akan merusak komponen lainnya, seperti ban.
Apabika shockbreaker mobil bermasalah, karakter suspensi berubah jadi keras dan limbung. Mudah sekali dirasakan jika berkendara di jalan tol.
Alhasil, pengecekan komponen kaki-kaki mobil perlu dilakukan untuk mengetahui apakah komponen suspensi dan lainnya dalam kondisi masih baik. Untuk mengetahuinya, dapat di cek sendiri atau ke bengkel mobil.
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, pengecekan kondisi suspensi dapat dilakukan secara khusus atau bersamaan saat mencuci mobil.
"Mobil yang sering digunakan operasional, pemiliknya jarang sekali mengecek shockbreaker. Kerusakan itu tandanya bukan cuma bocor, ketika berkendara juga terasa mobil terasa tidak nyaman dan keras," ucap Syafruddin kepada Kompas.com, Jumat (28/4/2023).
Pengecekan dapat dilakukan sendiri, kata Syafruddin, selain melihat kebocoran oli shockbreaker gejala kerusakan suspensi itu akan terlihat ketika pemilik menggoyang-goyangkan mobil dalam posisi diam.
Namun jika tengah berkendara, pemilik mobil dapat mengecek kerusakan shockbreaker dengan menganalisa bantingan mobil di polisi tidur.
Kondisi shockbreaker yang bermasalah, memang umumnya ditandai kebocoran oli. Akan tetapi, bila kerusakan yang terjadi ringan, gejala itu belum terlihat.
"Di bengkel di tes seperti apa kondisi masing-masing shockbreaker. Bila ayunannya cuma sekali dan tidak kembali, itu berarti dia rusak. Tapi, kalau pantulannya lambat, justru suspensinya normal," kata Syafruddin.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/28/161200215/pemilik-mobil-wajib-tahu-tanda-tanda-shockbreaker-rusak