JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melakukan perjalanan jauh seperti arus balik lebaran, situasi ban bocor kala melintasi jalan tol merupakan satu kendala yang cukup merepotkan.
Jika pengguna sudah siap sedia dan mempersiapkan ban serep sebelum berangkat, kendala tersebut bisa dengan mudah diatasi. Ban yang bocor cukup dilepas dan diganti dengan cadangan.
Setelah ban diganti, perjalanan bisa kembali dilanjutkan. Akan tetapi, satu pertanyaan yang biasanya timbul adalah seberapa jauh ban serep boleh digunakan, dan apakah ada jarak maksimum penggunaan ban serep?
Heri Purnomo, Kepala Pusat Staff Teknisi Nasmoco Group mengatakan, ban serep pada umumnya hanya layak digunakan untuk jarak tempuh yang tidak terlalu jauh.
Hal itu dikarenakan ban serep biasanya berjenis temporary tire. Sesuai namanya, ban ini hanya layak digunakan untuk waktu yang tidak terlalu lama, alias sementara saja.
“Selain tidak bisa dipakai lama-lama, mobil yang dipasangi temporary tire juga tidak boleh melebihi kecepatan 80 kpj,” kata Heri kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Singkatnya waktu penggunaan dan pendeknya jarak tempuh ban serep disebabkan oleh konstruksinya yang berbeda dengan ban utama.
Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani menjelaskan, konstruksi dari ban serep memang dibuat lebih ramping dan tidak sekokoh ban utama.
“Ban serep biasanya pakai pelek model kaleng. Bahan karet dan ukurannya juga berbeda dengan ban utama, jauh lebih kecil,” ujarnya.
Jika pengemudi mengalami kendala ban bocor saat di jalan tol dan harus menggunakan ban serep, Juni menyarankan supaya ban hanya digunakan sampai rest area terdekat. Sebaiknya, ban utama dibenahi di sana kemudian di pasang kembali.
“Mungkin jarak antar rest area tidak sampai 100 kilometer. Jika sudah sampai rest area, sebaiknya ban utama langsung diservis dan dipasang kembali. Itu jauh lebih aman,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/26/092200715/saat-kondisi-darurat-bolehkah-pakai-ban-serep-untuk-perjalanan-jauh-