JAKARTA, KOMPAS.com – Polda Metro Jaya menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 24 dan 25 April 2023.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, pihaknya bersama stakeholder terkait membagi arus balik menjadi tiga skema, yaitu situasi hijau, kuning, dan merah.
Menurut Latif, situasi hijau ditandai dengan arus lalu lintas menuju Jakarta yang normal dan tidak ada antrean.
“Gerbang Tol Halim dan Tol Cikunir diberlakukan normal, tidak ada rekayasa lalu lintas di arteri, petugas melakukan pengaturan dan penjagaan di gerbang-gerbang tol, seluruh off ramp dan traffic light sekitar off ramp,” ujar Latif, dilansir dari NTMC Polri (24/4/2023).
Sementara untuk situasi kuning, ditandai dengan adanya kepadatan dengan kecepatan kendaraan 20 kpj.
Bila situasi tersebut terjadi rekayasa lalu lintas one way dari Km 414 Kalikangkung hingga Km 47 diberlakukan. Selanjutnya diberlakukan contraflow pada Km 28.
Selanjutnya, untuk situasi merah, Latif menjelaskan, ditandai dengan kemacetan parah arus lintas yang membuat kendaraan tidak bergerak. Sama seperti situasi kuning, situasi rekayasa lalu lintas one way dari Km 414 Kalikangkung hingga Km 47 diberlakukan.
Kemudian, pihak kepolisian dan stakeholder terkait akan memberlakukan contraflow di Km 3.500. Apabila terjadi antrean sepanjang 2 Km, kata dia, maka tol akan digratiskan.
“Seluruh off ramp tol dalam kota dan JORR dilakukan pengaturan dan penjagaan maksimal. Seluruh traffic light di sekitar off ramp memprioritaskan arus lalu lintas dari dalam tol,” kata Latif.
“Seluruh gerbang tol menambahkan card reader dan bila terjadi antrean lebih dari 2 Km, maka tol digratiskan. Tol MBZ dari Km 47 sampai Km 10 dilakukan one way,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/24/182200815/strategi-polda-metro-hadapi-puncak-arus-balik