JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah gencar melakukan konversi dari sepeda motor konvensional menjadi motor listrik. Rencananya sebanyak 50.000 unit motor listrik konversi beroperasi tahun 2023 dan 150.000 unit pada 2024.
Dari sekian banyak model yang melakukan konversi, diperkirakan motor merek Honda bakal jadi produk mayoritas.
Lantas, ada sejumlah pertanyaan dari pelaku konversi. Apakah motor listrik konversi mereka masih diterima di AHASS, yang merupakan bengkel resmi motor Honda?
Octavianus Dwi Putro, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor, mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan. Namun, tidak semua layanan bengkel resmi bisa diterima motor listrik konversi.
Menurutnya, konversi dari sepeda motor konvensional menjadi motor listrik pada dasarnya menggugurkan garansi pabrikan.
“Kalau terkait ada modifikasi atau perubahan itu memang kita akan bantu semaksimal mungkin. Tetapi tentunya tidak akan sama dengan kondisi ketika itu standar yang dikeluarkan oleh pabrikan,” ujar Octa di Jakarta (19/4/2023).
Penggantian mesin konvensional menjadi motor listrik, menurutnya sama seperti orang yang melakukan modifikasi. Seperti mengganti knalpot, ataupun mengganti komponen lainnya.
“Nah sejauh mana ber-impact kepada standar yang sudah dilakukan ATPM Honda, itu akan menjadi case by case,” ucap Octa.
“Jadi tergantung, kalau sudah masuk ke permesinannya berbeda. Itu mungkin kompetensinya kita enggak ada. Tapi kalau ganti kampas rem, sokbreker, itu normal lah,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/20/080200115/motor-listrik-konversi-merek-honda-apa-masih-diterima-ahass-