JAKARTA, KOMPAS.com - Mengingat mudik Lebaran merupakan perjalanan jauh, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh pemudik yang memiliki anak.
Anak kecil khususnya bayi dan balita akan sangat terpengaruh oleh perjalanan mudik, karena daya tahan dan kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa.
Kartika Istiningtyas, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Tri Medika Ketapang Grobogan, membagikan beberapa tips dan anjuran supaya mudik bersama balita tetap aman.
“Balita usia 0 tahun sampai 5 tahun harus dapat perhatian khusus, karena mereka masih belum bisa komunikatif dan menjelaskan apa kebutuhan mereka selama perjalanan,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).
Anjuran pertama yang dia sampaikan adalah pemudik sebaiknya menyiapkan baby seat car alias dudukan khusus bayi saat mudik. Tidak dianjurkan untuk memangku, mendudukkan, atau menidurkan balita di kursi jok.
Menurut Kartika, memangku secara terus-menerus dalam waktu lama bisa memengaruhi postur balita. Selain itu, balita juga lebih riskan terjatuh karena tidak ada restrain alias penahan.
“Jika menggunakan baby seat car, postur balita akan lebih terjaga dan mereka akan merasa jauh lebih nyaman. Ini juga bisa membuat mereka tidak rewel dan lebih mudah beristirahat,” ujarnya
Anjuran lain yang dia sampaikan adalah mempersiapkan segala keperluan balita selama mudik. Hal itu menyangkut obat-obatan balita, khususnya obat penurun panas, dan air mineral yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Dua penyakit yang beresiko terjadi pada balita selama mudik adalah heat stroke dan demam. Keduanya bisa memicu dehidrasi berat pada balita dan dalam kasus fatal, bisa mengakibatkan kematian.
“Ada batas minimum konsumsi cairan per-hari untuk balita sesuai usianya, yaitu 120 ml untuk usia 6 sampai 11 bulan, 350 ml untuk usia 12 bulan, 750 ml untuk usia 2 sampai 3 tahun, 1000 ml untuk usia 4 tahun, dan 1250 untuk usia 5 tahun,” kata dia.
Khusus untuk balita yang masih menyusui, para ibu disarankan untuk lebih sering memberikan asi setidaknya sekali setiap dua jam.
Anjuran terakhir yang disampaikan Kartika adalah pastikan balita memiliki masa istirahat dan masa aktif yang cukup selama perjalanan. Pemudik dianjurkan untuk rutin berhenti di rest area supaya balita bisa beraktifitas di luar mobil.
“Selain bisa mencegah kebosanan, hal ini juga membuat badan balita bergerak dan mengeluarkan energi. Biarkan anak bermain di luar mobil supaya pegal dan kekakuan di badan berkurang dan posturnya bisa berkembang,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/19/151200915/anjuran-dokter-agar-mudik-aman-membawa-balita