JAKARTA,KOMPAS.com - Mudik lebaran tahun ini telah tiba. Pemudik dari Jabodetabek dan wilayah lainnya akan menempuh perjalanan menuju ke kampung halaman. Saat di rest area, banyak terlihat pemudik yang berhenti sambil menyalakan AC mobil.
Kebiasaan itu dilakukan agar penumpang yang ada di dalam mobil nyaman ketika istirahat. Namun, ada dampak negatif bagi tubuh dan komponen mobil yang tidak diperhatikan pemudik.
Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto mengatakan, jika berhenti dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya AC mobil dimatikan.
"Pertama, boros bahan bakar. Mending tunggu di luar mobil, sambil jalan-jalan di rest area. Jika mobil hidup, itu ada produksi karbon, lama-lama menumpuk bikin mesin ngelitik. Gas buang yang dihasilkan, bahaya buat kesehatan penumpang. Bisa sesak nafas, apalagi anak-anak yang tidur," ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).
Bambang menjelaskan, bahan bakar yang terbuang saat mesin menyala dalam kondisi berhenti jumlahnya sangat banyak. Bahkan, dikatakan habisnya lebih boros ketimbang mobil yang digunakan perjalanan biasa.
Begitu pula produksi gas karbon dioksida yang dihasilkan, dan parahnya, penumpang mobil biasanya tidak sadar ada racun yang bisa menyebabkan sesak nafas atau tubuh lemas.
"Kalau berhenti 10-20 menit ada berapa bahan bakar yang terbuang. Percuma, mending buat melanjutkan perjalanan, apalagi jarak rest area seperti di tol Trans Jawa lumayan jauh," kata Bambang.
Untuk itu, dirinya menyarankan, sebaiknya pemudik mematikan mesin saat berhenti di rest area. Alangkah baiknya, beristirahat di luar mobil atau tetap di dalam, tetapi dengan membuka kaca.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/16/140100815/istirahat-saat-mudik-baiknya-matikan-atau-hidupkan-ac-mobil