Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Battery Corporation (IBC) menyampaikan perkembangan progres pabrik baterai kendaraan listrik di dalam negeri oleh LG Energy Solution (LGES) dan Contemporary Amperex Technology (CATL) tengah berada di jalur yang positif.

Bahkan, Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan jika kedua perusahaan besar yang bergerak pada sektor teknologi dan baterai ini telah memiliki suatu pemahaman sama mengenai elektrifikasi di Tanah Air.

"Statusnya sekarang, tanggal 16 Januari 2023 lalu kita telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) dengan CBL. Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi termasuk juga di situ adalah mendapatkan approval dari investment board yang ada di China," katanya, Kamis (13/4/2023).

"Kita akan kejar dan deadline-nya itu pada Oktober 2023. Dan tentu kita akan kejar supaya bisa lebih cepat," tambah Toto.

Ia pun menyebut nilai investasi CATL melalui anak usaha Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL), di Indonesia ini diperkirakan mencapai 5,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 84 triliun.

Pabrik nanti akan dibangun di Pulau Jawa. Tapi mayoritas fasilitas yakni pada pabrik pengolahan nikel menjadi nikel sufat, sampai pembuatan precursor dan katoda baterai, akan dibangun di Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Visualisasi yang direncanakan oleh CATL di Halmahera Timur, baik dari segi infrastruktur perkapalan dan juga area untuk sudah disiapkan cukup matang," katanya.

"Jadi dari aspek refining (pengolahan nikel menjadi nikel sulfat) ada di sana. Hanya battery cell yang akan dibangun di Jawa, hampir 70 persen fasilitas di Halmahera Timur. Kita harapkan terealisasi di 2026," jelasnya.

Sedangkan untuk progres pabrik baterai kendaraan listrik oleh konsorsium LG bersama Hyundai, disebut sudah mencapai 80 persen. Pabrik ini, nantinya bakal punya kapasitas 10 Giga Watt hour (GWh).

Dengan kucuran dana investasi antara LGES dan Hyundai Motors Corp yang mencapai 1,1 miliar dolar AS, pabrik baterai sell ini nantinya akan memasok kendaraan listrik Hyundai.

Tidak hanya di Indonesia, bahkan pabrik ini juga akan melakukan ekspor sell baterai untuk produk Hyundai di luar negeri.

"Proyek Omega di Karawang, ini 10 gwh hasilnya yang terakhir (pembangunan) sudah sampai 70-80 nilai investasi dari LGES dan Hyundai," kata Toto.

Namun, dalam hal ini Toto mengakui bahwa pabrik ini tidak mempunyai katoda sendiri. Komponen tersebut bakal diimpor, meski material bahan baku seperti nikel-nya berasal dari Indonesia.

"Sekarang yang kami sedang minta ke mereka adalah konsursium members secara tertulis, karena perusahaan sedang mengalami perubahan. Rencananya pada awal Mei 2023 akan disampaikan. Kalau sudah disampaikan, kita firm mengenai rencana-rencana mereka, itu yang akan kita tindaklanjuti mengenai hilirisasi dari LGES," ujar dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/14/154100315/update-pembangunan-pabrik-baterai-kendaraan-listrik-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke