Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil yang Jarang Dipakai Lebih Riskan Pecah Ban

JAKARTA,KOMPAS.com - Kejadian pecah ban di jalan tol sangat berbahaya dan rawan menimbulkan kecelakaan fatal. Apalagi, kondisi jalan tol banyak yang berlubang imbas cuaca ekstrem yang melanda Indonesia sejak awal tahun. 

Perawatan ban mobil perlu diperhatikan agar kejadian ban pecah tidak terjadi. Khusus mobil yang jarang digunakan, kondisi kelayakan ban cenderung lebih cepat rusak dan berubah konstruksinya. 

"Cek kondisi fisik ban, mulai ketebalan dilihat dari tread wear indicator (TWI). Kondisi karet jika sudah keras, mudah rusak akibat panas gesekan dari permukaan jalan. Jangan abaikan kondisi ban. Usia ban di atas 3 tahun pasti kompon bagian luar dan dalam berubah tidak elastis," ucap Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023). 

Bagi mobil yang jarang digunakan, pengecekan kondisi ban perlu dilakukan setiap seminggu sekali. Ban jangan dibiarkan kempis. Walaupun hanya diparkir, mobil harus mendapatkan perawatan seperti saat digunakan biasanya. 

Perawatan itu, yaitu cek tekanan ban, ketebalan, dan cacat di permukaan ban. Saat jarang digunakan, ban mudah kempis sendirinya karena faktor suhu dan cuaca. Perlu diperhatikan, apakah ada kerusakan yang terjadi di bagian dinding samping alias sidewall. 

"Ban pecah di bagian samping jadi penyebab pecah ban terbesar. Kompon ban yang terbuat dari kawat biasanya putus, sebabnya adalah sering dibiarkan kempis. Awalnya benjol, terus lama-kelamaan bocor halus bahkan pecah. Jika tidak pakai mobil cukup lama, tekanan angin baiknya ditambah di atas ukuran wajar," ucap Aan. 

Ketika mempersiapkan perjalanan, contohnya mudik, pemilik mobil sebaiknya mengecek kondisi ban seluruhnya, termasuk ban cadangan. Tekanan udara yang dibutuhkan perlu disesuaikan kondisi rute perjalanan yang dilalui. 

"Jika melintasi tol, tekanan udara dan kondisi ban harus siap. Sehari atau dua hari sebelum mudik, kondisi mobil dicek, jika perlu spooring dan balancing dahulu. Itu agar pemudik nyaman selama di perjalanan," kata Aan. 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/08/034200215/mobil-yang-jarang-dipakai-lebih-riskan-pecah-ban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke