SEMARANG, KOMPAS.com - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan Yogyakarta (BBPJN Jateng & DIY) melaporkan, terdapat 100 kilometer jalur mudik di Pantura dan pantai selatan (Pansela) Jawa kondisinya rusak parah.
Sebagaimana yang diungkapkan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta (BBPJN Jateng & DIY) Wida Nurfaida.
"Kerusakan paling parah di jalur Pantura. Faktor usia pemakaian jalan, membuat perawatan jalan belum menyeluruh. Kementerian PUPR dan Pemprov Jateng ini sepakat merencanakan pembangunan," kata Wida, di Semarang, Kamis (6/4/2023).
Dari data BBPJN Jateng dan DIY, 93,82 kilometer ruas jalan dikategorikan rusak ringan dan 6,9 kilometer sisanya tercatat rusak berat.
Wida menjelaskan, kerusakan di jalur Pantura itu sebagian besar diakibatkan faktor usia jalan. Peninggian badan jalan dan kontruksi ulang dibutuhkan, agar di sejumlah wilayah tidak terendam banjir dan rob.
Saat lebaran ini, pihaknya pun meminta maaf jika terjadi kemacetan di jalur mudik.
"Perbaikan di sejumlah titik ini masih dilakukan. Untuk mudik kemungkinan belum selesai. Dan kita harapkan pemudik menyiapkan rute alternatif. Macet pasti terjadi di lokasi perbaikan itu," katanya.
BBPJN Jateng DIY tengah mempercepat perbaikan sejumlah jalan yang berlubang untuk menyambut pemudik yang melintas selama arus mudik.
"Perbaikan rekonstruksi jalan akan dilaksanakan setelah masa arus mudik dan arus balik," paparnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/07/072200715/jelang-mudik-lebaran-2023-100-kilometer-jalan-nasional-jateng-diy-masih