JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) siap memproduksi mobil listrik niaga berbasis baterai pertamanya, Minicab MiEV pada akhir tahun ini.
Bahkan, Presiden Direktur PT MMKSI Atsushi Kurita mengungkapkan kendaraan tersebut akan memenuhi standar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimum 40 persen supaya bisa ikut program insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Pada akhir tahun ini kita berencana memproduksi Minicab MiEV di Indonesia tapi kita baru mulai untuk menjualnya di tahun depan. Hal ini kita terapkan karena pemerintah Indonesia cukup agresif menuju era elektrifikasi dengan memberikan insentif," kata Kurita kepada Kompas.com di sela-sela acara Media Gathering 2023 di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
"Yah, kita akan coba untuk mencapai (syarat) yang diminta untuk Minicab MiEV yaitu TKDN minimum 40 persen. Namun, insentif ini hanya untuk tahun ini saja, kami tidak tahu tahun depan seperti apa. Tapi kita akan coba memenuhi arahan tersebut," lanjut dia.
Menurut Kurita, dengan produksi lokal MiEV ini, akan menjadi milestone Mitsubishi Indonesia untuk ikut mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri, setelah sebelumnya menghadirkan Outlander PHEV.
"Seiring dengan agresifitas pemerintah Indonesia memajukan industri baterai EV (electric vehicle), kami bertekad memberikan dukungan penuh. Pada dasarnya untuk teknologi di Mitsubishi Motors sudah siap, tetapi kami selalu melihat kebutuhan di pasar," ucapnya lagi.
Belum ada informasi lebih jauh mengenai produksi MiEV di Indonesia yang bisa Kurita bagikan lagi seperti volumenya nanti. Namun ia berharap Mitsubishi mampu membantu Indonesia menjadi negara terdepan dalam industri mobil listrik.
"Kami akan membantu pemerintah Indonesia untuk mewujudkannya. Kita punya produknya dan kami akan berupaya menjualnya," ujar dia.
Sebelumnya, Minicab MiEV memang sudah beberapa kami dipamerkan MMKSI dalam beberapa kesempatan. Mobil pun sudah melakukan aktivitas Proof of Concept (POC) alias studi terkait penggunaannya bersama beberapa rekanan.
Untuk wilayah Jakarta, studi bersama dilakukan dengan PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek sebagai bagian dari GoTo Group, dan DHL Supply Chain Indonesia.
Sementara untuk area Bali, telah dilakukan dalam agenda EV Joint Project untuk mendukung operasional salah satu perusahaan yang bergerak penunjang pariwisata, yaitu Be Sanur.
Dalam uji itu, General Manager of Product Strategy Division PT MMKSI Guntur Harling, mengatakan, rekan MMKSI bisa mendapatkan keuntungan, seperti penghematan biaya operasional.
"Kemudian, dapat dibuktikan bahwa dengan kapasitas baterai yang ada pada Minicab MiEV ini juga memiliki jarak tempuh yang memadai, khususnya untuk angkutan logistik tahap akhir," ujar Guntur.
Untuk diketahui, Minicab MiEV memiliki dimensi panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.810 mm, serta jarak sumbu roda 2.390 mm.
Dengan baterai 16 kWh, mobil listrik ini diklaim dapat menempuh jarak hingga 150 Km dalam satu kali pengisian penuh.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/06/090200615/mobil-listrik-mitsubishi-miev-siap-produksi-mau-ikut-program-subsidi