Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membandingkan Rasa Berkendara Toyota Raize dan Nissan Magnite

JAKARTA, KOMPAS.com - Sport utility vehicle (SUV) ringkas hadir mengisi sub segmen SUV. Dengan desain kompak dan mesin ringkas segmen ini cukup banyak pemainnya, dua diantaranya, adalahh Toyota Raize dan Nissan Magnite.

Usai membahas soal desain dan fitur, Kompas.com menjajal perfoma kedua mobil ini.

Magnite dibekali mesin 1.000 cc, 3-silinder dengan induksi turbo. Data di atas kertas mampu menghasilkan 98,6 Tk pada 5.000 rpm dan torsi 152 Nm pada 2.200 rpm hingga 4.400 rpm. Tenaga dikirim ke roda menggunakan transmisi CVT.

Sebelum berkendara pengemudi harus mengatur posisi berkendara yang ideal serta nyaman. Untuk mendapatkan posisi ergonomis tidak begitu sulit di Magnite. Namun, lingkar kemudi belum bisa diatur naik atau turun (telescopic).

Kemudian pengaturan jok juga masih manual belum elektronik. Jok bisa ditinggikan sehingga pengemudi bisa mengatur pandangan lebih leluasa.

Kendati demikian, balutan jok yang pas dan posisi dasbor landai memudahkan pengemudi dalam menjangkau berbagai sudut saat berkendara khususnya depan. Belum lagi, dasbor menghadap pengemudi atau driver oriented.

Saat gas diinjak, mobil tampak sedikit mengambil napas sebelum melaju. Bisa dikatakan performa mesinnya cukup baik mulai dari putaran mesin bawah dan tengah. Mobil juga masih terasa nyaman di kecepatan 100-120 Kpj.

Saat di jalan perkotaan terasa mobil mengambil napas jika pengemudi buru-buru menginjak pedal. Terutama jika baru saja berhenti di jalan dengan kontur menanjak. Tapi ketika sudah stabil, tak ada kendala berarti.

Adapun Raize dibekali dengan mesin 1KR-VET, 3 Cylinder Turbo, In line, 12 Valve DOHC, plus CVT, memiliki daya 96,6 Tk pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi 140 Nm pada rentang putaran maksimal 2.400 rpm-4.000 rpm.

Ketika berjalan pelan, getaran mesin pun tak begitu terasa. Namun, saat mencoba menggeber Raize GR Sport barulah terasa getaran mesin di putaran atas.

Melewati macetnya Ibu Kota Jakarta, Raize cukup andal ketika stop and go, serta memiliki akselerasi yang terbilang baik.

Begitupun saat melewati jalur bebas hambatan, respons mesin cukup baik dan responsif dari putaran bawah. Bila pengemudi merasa tarikan mesin kurang, bisa menggunakan power mode yang bakal menyajikan respon gas lebih ringan dan menjambak.

Untuk posisi duduk ketika berkendara pun terbilang nyaman, berkat jok yang sudah menganut model semi bucket seat. Sayangnya belum memiliki kemampuan teleskopik pada bagian setir, sehingga menjadi hambatan tersendiri.

Suspensi mobil, terbilang cukup keras, terutama untuk penumpang yang berada di baris kedua, mungkin bukan rasa nyaman saat berpergian jarak jauh bersama Raize dengan kapasitas penumpang penuh.

Adapun saat berkendara dengan kecepatan tinggi, Raize GR Sport sangat presisi, mobil dapat bergerak dengan stabil dan tidak ada gejala limbung.

Berkat adanya fitur TSS, Raize GR Sport juga akan mengreksi kemudi ketika bergerak tidak stabil atau melewati marka jalan. Kemduian muncul peringatan di layar MID disertai bunyi yang cukup keras.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/05/110200315/membandingkan-rasa-berkendara-toyota-raize-dan-nissan-magnite

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke