JAKARTA, KOMPAS.com – Mercedes-Benz telah memasarkan mobil listrik sejak akhir tahun lalu melalui beberapa model, EQS dan EQE. Meski begitu, kedua mobil listrik ini belum dirakit lokal pada 2023 dan masih didatangkan secara utuh dari Jerman.
Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, mengatakan, tipe EQS mulai dikirim ke pelanggan pada akhir Maret lalu dan EQE pada akhir April 2023.
Hari juga mengatakan, pada dasarnya pabrik di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, bisa merakit lokal mobil listrik Mercedes-Benz.
“Tentunya ini jadi ranahnya teman-teman Mercedes-Benz perakitan, tapi kita eager ke sana,” ujar Hari kepada wartawan di Jakarta, pada pekan lalu.
“Saya tidak yakin (pada tahun 2023), tapi ingin secepatnya. Karena yang perlu disiapkan dalam perakitan kendaraan listrik itu banyak hal, salah satunya penanganan B3, karena ada baterai,” ucap Hari.
Menurutnya, Indonesia belum memiliki fasilitas pengolahan limbah baterai yang memadai. Sehingga produsen perlu mengeluarkan ongkos lebih untuk mendaur ulang baterai bekas.
Sebelumnya, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk bersama Inchcape Motors Private Limited resmi mengambil alih aktivitas bisnis dan perakitan merek mobil Mercedes-Benz di Indonesia.
Langkah pengambil alihan dari PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia ini sebagai upaya prinsipal mengoptimalkan pasar di dalam negeri.
Meski begitu, perseroan memastikan jika proses tersebut tak akan mengganggu kegiatan produksi Mercedes-Benz di pabrik Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.
"Proses produksi pada pabrik yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, akan terus berjalan tanpa gangguan," kata Head of Region Overseas Mercedes-Benz Cars Matthias Lührs dalam keterangannya (31/3/2023).
Seluruh karyawan dari manajemen yang lama, lanjut dia, juga akan tetap berkerja dan diberi kesempatan untuk berkerja di perusahaan saat ini di bawah kepemilikan yang baru.
Sehingga meskipun dalam jajaran puncak dan tubuh perusahaan mengalami perubahan, dipastikan layanan perusahaan tidak akan berdampak maupun melambat.
Sebagai informasi, pabrik Wanaherang yang berdiri sejak 1978 dibangun di area seluas 42 hektar dan memperkerjakan sekitar 700 orang karyawan.
Di tempat inilah dirakit 6 tipe kendaraan penumpang Mercedes-Benz yakni C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE dan GLS.
Lebih dari 70 persen kendaraan penumpang Mercedes-Benz yang terjual di Indonesia diproduksi di pabrik ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/03/070200115/mercedes-benz-belum-mau-merakit-lokal-mobil-listrik