JAKARTA, KOMPAS.com - Buntut insiden Marc Marquez dengan Miguel Oliveira adalah sanksi penalti dua kali lap panjang untuk pebalap Repsol Honda tersebut. Namun, Presiden FIM Vito Ippolito memiliki pandangan yang berbeda.
Sebelumnya, Marquez dijatuhi sanksi berupa dua kali lap panjang pada MotoGP Argentina 2023. Namun, Marquez ternyata harus absen pada seri tersebut karena mengalami cedera.
Pihak FIM Stewards pun mengubah hukumannya, menjadi dua kali lap panjang pada seri mana pun, di mana Marquez dinyatakan sehat untuk kembali balapan.
Keputusan tersebut membuat pihak Repsol Honda keberatan dan mengajukan banding. Menurut tim pabrikan Honda ini, pihak FIM Stewards tidak bisa seenaknya mengubah sanksi yang sudah dijatuhkan.
Melihat kontroversi yang berkembang saat ini, Ippolito pun mengungkapkan pandangannya lewat cuitan di Twitter.
Ippolito mengatakan, jenis hukuman lap panjang harus dijatuhkan pada kesempatan pertama yang muncul dengan sendirinya.
"Namun, menurut saya jenis hukuman ini bekerja dengan baik jika diterapkan pada balapan yang sama dan bukan pada balapan berikutnya. Kalau tidak, lebih baik memberikan hukuman lain. Contohnya, poin," kata Ippolito, dikutip dari Gpone.com, Kamis (30/3/2023).
Untuk diketahui, saat ini Marquez sudah mengumpulkan tujuh poin. Dia pun bertahan di peringkat kesebelas pada klasemen sementara MotoGP 2023.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/31/084200215/presiden-fim-usulkan-poin-marquez-dikurangi