JAKARTA, KOMPAS.com – Mudik merupakan tradisi yang selalu tidak bisa lepas menjelang hari Lebaran. Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, menjadi salah satu titik keberangkatan para pemudik yang ingin menggunakan layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Namun, biasanya dalam menunggu jadwal keberangkatan bus kerap menyita waktu hingga pemudik rentan kelelahan.
Bonari, Komandan Regu (Danru) Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta Timur, mengatakan, para pemudik yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang bisa menggunakan fasilitas penginapan yang telah disediakan oleh pihak terminal.
“Jadi kalau ada penumpang yang menunggu bus terlalu lama hingga berjam–jam misalnya sampai 5 jam, kita sudah sediakan penginapan untuk calon penumpang, namanya penginapan sementara. Tarifnya itu Rp 15.000 untuk 1x 24 jam,” kata Bonari kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Bonari menjelaskan, fasilitas penginapan ini ada setiap hari dan bukan hanya untuk musim mudik. Namun, biasanya setiap musim mudik tiba jumlah populasi masyarakat lebih banyak sehingga fasilitas ini bisa digunakan untuk beristirahat.
Jumlah kamar yang tersedia bagi wanita dan pria berbeda. Untuk wanita ada 5 kamar, sedangkan untuk pria ada 12 kamar.
Pada setiap kamar dilengkapi dengan satu kasur lipat dan juga AC. Kemudian, toilet ada di luar kamar, tetapi dipisah antara toilet wanita dan pria.
“Syarat bagi yang ingin menggunakan fasilitas ini yaitu penumpang hanya perlu menunjukkan KTP dan tiket bus. Hanya penumpang yang sedang menunggu keberangkatan bus yang bisa menginap. Balita yang belum punya KTP bisa juga menggunakan fasilitas ini dengan menggunakan data orangtuanya,” kata Bonari.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/27/134100115/terminal-pulo-gebang-punya-penginapan-buat-pemudik-cuma-rp-15000-per-hari