JAKARTA, KOMPAS.com - Usai mengulik singkat soal urusan kenyamanan dan fitur, giliran masuk ke sektor dapur pacu alias urusan performa antara Toyota Agya GR Sport dan Wuling Alvec CE.
Seperti diketahui, keduanya memang beda kelas. Agya GR Sport dari LCGC sekarang ganti aliran ke city car, sementara Alvez CE menjadi pendatang baru di segmen SUV murah.
Dari segi harga, Wuling memasarkan Alvez CE sebesar Rp 255 juta. Banderolnya hanya lebih mahal Rp 1,5 juta dari generasi baru Agya GR Sport yang saat ini dipasarkan sebesar Rp 253,5 juta.
Lantaran selisih harga yang tipis, tak sedikit orang yang akhirnya mempertimbangkan mana yang paling layak untuk dibeli.
Dapur pacu
Toyota menyematkan mesin tiga silinder baru berkapasitas 1.200 cc untuk Agya GR Sport dengan kode WA-VE. Mesim tersebut serupa dengan yang digunakan pada Raize atau Daihatsu Rocky 1.2L.
Dari data spesifikasi, mesin Agya GR Sport CVT mampu memproduksi tenaga sebesar 88 Ps atau 86,7 Tk pada putaran 6.000 rpm dan torsi maksimal 11.52 kgm di 4.500 rpm.
Soal sensasi, bisa dipastikan sedikit mirip dengan Raize dan Rocky. Dari hasil pengujian singkat beberapa waktu lalu, tenaga bawahnya tergolong responsif, beda dengan versi sebelumnya.
Ditambah bodi yang ringkas dan platform baru, pengendaliannya juga lebih persisi. Tak heran bila banyak komentar yang mengatakan Toyota Agya GR Sport punya handling yang lebih baik.
Apalagi dukungan kenyamanan mengemudi juga ditambah dengan mode berkendara power, serta hadirnya fitur paddle shift di belakang kemudi untuk memberikan kontrol terhadap perpindahan transmisis CVT.
Beralih ke Wuling Alvez CE, mesin yang digunakan berkapasitas lebih besar, yakni 1.500 cc yang serupa dengan dapur pacu Confero.
Mesin tersebut mampu memproduksi tenaga sebesar 105 Tk pada 5.800 rpm dan torsi 143 Nm dari 4.000 sampai 4.600 rpm. Didukung dengan sistem transmisi CVT, perpindahan gigi yang dihasilkan terasa halus.
Ketika redaksi menjajal singkat dalam gelaran IIMS 2023 lalu, putaran bawahnya masih dalam kategori cukup baik meski tak terlalu responsif ketika pedal gas di kickdown.
Sementara dari sisi kemudi, handling yang ditawarkan juga cukup baik. Sayang terasa tanggung lantaran Wuling tak menyematkan electronic stability control (ESC) dan traction control system (TCS).
Penyematan suspensi McPherson strut di depan dan torsion beam di belakang juga masih dalam kategori nyaman untuk sebuah SUV ringkas. Lagi-lagi cukup di sayangkan, untuk varian tengah Alvez ini juga belum dibekali hill hold control.
Kesimpulan
Tak bisa dipungkiri, meski secara kelengkapan penunjang berkendara Wuling Alvez terkesan minim, tapi urusan performa mesinnya lebih unggul dari Agya GR Sport.
Dengan demikian, urusan tenaga menjadi nilai lebih untuk Alvez versi tengah. Sementara Agya GR Sport CVT, sebagai tipe tertinggi punya sajian fitur lebih lengkap.
Performa yang dihasilkan memang tak sebesar Alvez CE, tapi bicara soal sensasi berkendara, Agya GR Sport masih berani untuk diadu.
Dengan beda harga yang bisa dibilang sangat tipis tersebut, baik Alvez CE dan Agya GR Sport sama-sama punya kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana calon konsumen mempertimbangkan lebih jauh lagi sebelum memutuskan untuk membeli.
Jadi mau pilih yang mana?
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/27/122200715/beda-rp-1-5-juta-lebih-bertenaga-agya-gr-sport-atau-wuling-alvez-ce-