Strategi Motul Bersaing di Pasar Oli Motor Premium

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan oli mesin untuk motor premium cukup terbatas. Untuk itu, PT Motul Indonesia Energy gencar memasarkan produknya dengan melakukan beragam strategi.

Motul mengklaim Indonesia merupakan pasar yang sangat penting dalam pengembangan bisnisnya.

Besar di kancah motorsport serta dikenal luas sebagai merek pelumas premium, membuat Motul mampu konsisten menggarap pasar roda dua, khususnya segmen motor premium.

Chief Marketing Officer Motul Asia Pacific Carlo Savoca mengatakan, Motul memang dirancang sesuai karakter motor premium. Hal ini yang membuat permintaan Motul terus meningkat di kota-kota besar.

"Kami menemukan potensi pasar di kelas premium dan high performance di bengkel-bengkel ATPM Motor di Indonesia. Mereka kehilangan banyak konsumen, karena hanya memiliki pilihan produk yang terbatas, membuat banyak konsumen beralih ke bengkel umum untuk mendapatkan alternatif pilihan produk lainnya," ujar Carlo, dalam keterangan resminya.

Carlo mengatakan, Indonesia adalah negara yang sangat penting bagi Motul. Perkembangannya sangat cepat, orang-orangnya sangat antusias dengan kegiatan motorsport, terutama dengan adanya Mandalika.

"Itulah mengapa, selain menjadi title sponsor secara global, Motul juga menjadi sponsor utama untuk World Superbike (WSBK) Indonesia round 2023," kata Carlo.

Motul juga memastikan produknya tersedia dan dapat dijangkau seluruh konsumen di Tanah Air dengan menunjuk 35 distributor.

"Sejauh ini, strategi ini terbayar dengan Motul mencapai rekor penjualan sepanjang masa pada tahun 2022. Pertumbuhan penjualannya pada 2022 dua kali lipat dari penjualan di 2020," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Motul Indonesia juga bekerjasama dengan Kawasaki dengan meluncurkan Kawasaki Genuine Oil (KGO) by Motul.

"Produk Motul 3100 Gold dengan teknologi Technosynthese, 5100 Series berbahan dasar ester dengan teknologi Technosynthese, dan 7100 berbahan dasar ester dengan teknologi 100 persen synthetic sudah tersedia di jaringan bengkel-bengkel di Jakarta dan kota-kota besar lainnya," kata Carlo.