JAKARTA, KOMPAS.com – Tren elektrifikasi pada pasar mobil baru rupanya tak mempengaruhi di segmen mobil bekas.
Pasalnya, sejauh ini mobil listrik masih langka di pasar mobil bekas. Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestari Tbk mengatakan, jumlah mobil listrik bekas di Indonesia masih sedikit.
Konsumen yang mengincar mobil listrik bekas perlu waktu beberapa saat, sampai konsumen mobil listrik baru menjual unitnya.
“Suplainya belum banyak, belum (ada demand) juga. Belum pernah (jual mobil listrik),” ujar Jany di Tangerang, beberapa waktu lalu.
“Saat ini belum banyak, kenapa? Karena pembeli mobil hybrid itu mereka enggak akan jual dulu. Karena kalau jual, harga bekasnya turun signifikan, bisa turun 50 persen kalau sudah 4-5 tahun,” kata dia.
Andi Supriadi, pemilik diler mobil bekas Jordy di MGK Kemayoran mengatakan, turunnya harga jual mobil hybrid karena komponen baterai yang mahal.
Tak heran bila depresiasi harga mobil hybrid terbilang lebih tinggi bila dibandingkan mobil konvensional.
Sebagai informasi, dilansir dari situs jual beli daring, Camry Hybrid tahun 2013 dipasarkan Rp 230 jutaan sampai Rp 250 jutaan.
Untuk Camry bermesin bensin dengan tahun yang sama, sekitar Rp 200 jutaan sampai Rp 220 jutaan.
Bila mengingat harga baru Camry Hybrid yang hampir Rp 1 miliar, tentu depresiasinya lebih besar ketimbang Camry mesin bensin yang ketika itu berada di kisaran Rp 600 jutaan sampai Rp 700 jutaan
“Baterainya masih mahal, lalu ada masa pakainya. Hal itu yang bikin harganya otomatis jatuh, karena harus ganti tiap beberapa tahun sekali,” ucap Andi, kepada Kompas.com (25/3/2023).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/25/134200215/minim-unit-dan-depresiasi-harga-bikin-mobil-listrik-langka-di-pasar-mobil