JAKARTA, KOMPAS.com - Supaya kondisi transmisi mobil matik selalu terjaga, ada beberapa langkah perawatan dan tips pemakaian yang harus dipahami pemilik.
Secara kinerja dan konstruksi, transmisi mobil matik berbeda dan sedikit lebih rumit dibandingkan transmisi manual. Artinya, ada beberapa perawatan khusus yang harus dilakukan untuk menjaga performanya.
“Bagi pengguna awam, ada tiga tips perawatan dan pemakaian yang bisa diterapkan untuk menjaga kualitas transmisi matik. Enggak susah, yang penting cermat saja,” kata Muhlas Nizar, Teknisi Bengkel Spesialis DOMO Transmisi kepada Kompas.com, Selasa (21/3/2023).
Tips pertama yang dia bagikan adalah tidak langsung menjalankan mobil setelah start-up. Beri mobil waktu 5 menit sampai 10 menit.
“Ketika mobil baru distater, biarkan idle up bekerja dulu dan jangan jalankan mobil, kasih waktu sekitar 10 menitan. Efeknya baik untuk mesin dalam jangka panjang,” kata Muhlas.
Untuk tips kedua, terkait dengan metode berkendara. Muhlas menyarankan pengguna untuk tidak sering melakukan kickdown pada mobil hingga RPM nya mentok.
“Kalau bisa jangan sering-sering kickdown, karena dampaknya di transmisi cukup terasa. Ini bisa dibilang salah satu kelemahan matik dibandingkan manual, karena mobil matik kurang tahan digeber,” katanya.
Tips terakhir yang dibagikan Muhlas adalah seputar perawatan, yang dalam hal ini adalah rutinitas servis. Oli transmisi dan filter matik harus diganti setelah mencapai jarak tertentu.
“Perbandingannya 1:2, oli transmisi sebaiknya diganti rutin setiap 20.000 kilometer, dan filter oli matik diganti setiap 40.000 kilometer,” ujar Muhlas.
Jika filter oli matik telat diganti, sirkulasi oli untuk transmisi tidak akan maksimal. Selaras dengan hal itu, oli transmisi yang lama tidak diganti akan menyebabkan transmisi kaku dan perpindahannya tidak mulus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/22/110200015/cara-merawat-transmisi-mobil-matik-supaya-lebih-awet