Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Hummer, Berawal dari Mobil Perang Tentara Amerika Serikat

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial, Hummer, merek mobil asal Amerika Serikat (AS) yang terkenal dengan produk SUV yang tangguh untuk segala medan disebut kurang nyaman buat harian.

Dalam video TikTok, Mekanik KW menjelaskan suspensi Hummer H3 sangat keras dan tidak nyaman jika duduk di bangku belakang. Lebih baik menyetir sendiri karena terasa lebih nyaman.

Bicara Hummer memang awalnya diadopsi dari mobil dinas angkatan bersenjata AS.

Dilansir dari history.com, pada 1983 Departemen Pertahanan AS memberikan kontrak produksi senilai lebih dari 1 miliar dollar AS kepada AM General Corporation untuk mengembangkan 55.000 mobil taktis.

Mobil SUV dengan perawakan lebar dan kokoh ini kemudian menjadi sorotan ketika digunakan oleh militer Amerika selama invasi Panama tahun 1989 dan Perang Teluk Persia pada awal 1990-an.

Humvee juga bisa dilihat pada film-film perang garapan Hollywood seperti Black Hawk Down, dimana pasukan militer AS menggunakan Humvee sebagai kendaraan taktis yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap.

Karena berugas untuk kendaraan milier, Humvee saat itu dibuat dengan berbagai model yang disesuaikan dengan medan perang, mulai Hummer Combat, Hummer Desertstone, dan Hummer Transporter.

Pada tahun 1992, Humvee versi sipil yang kemudian dikenal sebagai Hummer (H1) mulai dijual.

Mobil besar dengan bobot 4 ton itu laris di pasar salah satunya karena dipakai selebriti Hollywood, Arnold Schwarzenegger.

Pada Desember 1999 ketika ekonomi AS sedang kuat dan harga bensin murah, General Motors (GM) membeli hak dari AM General untuk memasarkan dan mendistribusikan Hummer.

Pada tahun 2002, GM kemudian meluncurkan Hummer H2. Mobil ini merupakan versi yang lebih kecil dari Hummer pertama dengan bobot 3 ton. Harganya pun lebih murah dari versi awal.

Sejak awal milenium Hummer menjadi simbol gaya hidup di Amerika. Namun mobil boros bahan bakar dengan konsumsi kurang dari 10 mil per galon atau 25 km per 3,7 liter juga menjadi sasaran kritik para pencinta lingkungan.

Menurut laporan tahun 2008 di Salon.com, pada bulan Agustus 2003, para pencinta lingkungan yang membenci Hummer menyerang empat diler mobil di San Gabriel Valley, California Selatan.

Para "pejuang" lingkungan tersebut menghancurkan, mengotori, dan membakar lusinan Hummer dan SUV lainnya, sambil mencoret-coret jargon 'Orang Amerika Gendut dan Malas'.

Pada 2005, GM kembali merilis generasi baru yaitu Hummer H3. Secara bobot H3 lebih kecil dari H2 dengan bobot 2,4 ton dan lebih hemat bahan bakar yaitu 16-20 mil per galon atau 16-32 km per 3,7 liter.

Pada 2008, ketika Amerika menghadapi krisis ekonomi dan harga bensin naik drastis, penjualan Hummer menyusut lebih dari 50 persen.

Pada Desember 2008, GM, yang terpukul keras oleh resesi global dan penjualan mobil yang merosot, menerima pinjaman dana talangan federal bernilai miliaran dolar agar tetap bertahan.

Berbeda dengan di Amerika, pada periode tersebut natara 2008-2010 Hummer H3 justru cukup banyak masuk di Indonesia lewat tangan importir umum. Sama seperti di AS, mobil ini jadi simbol status di Indonesia.

Pada 2020, sepuluh tahun setelah Hummer terakhir diproduksi, GM mengumumkan akan meluncurkan kembali merek tersebut.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/20/140100715/sejarah-hummer-berawal-dari-mobil-perang-tentara-amerika-serikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke